Notification

×

Iklan

Jipang Makan Khas Luwenglor, Yang Tembus Pasar Nasional Berasal Dari Kecamatan Pituruh

Minggu, 18 Februari 2018 | 10:40 WIB Last Updated 2018-03-17T02:08:07Z



LUWENGLOR, (pituruhnews.com) Minggu, 18/02/2018 Desa Luwenglor merupakan desa penghasil terbesar gula merah di kecamatan Pituruh. Sebagian besar warganya adalah petani nira pohon kelapa. tidak pisah dari nira pohon kelapa , tidak juga dengan makanan khasnya Luwenglor yaitu Jipang dan Peyek Kacang.

"Kali Ini pituruhnews.com akan membahas tentang makanan khas desa Luwenglor yaitu Jipang. Sudah tidak asing lagi bagi warga masyarakat Pituruh dan daerah sekitarnya. Jipang merupakan makanan yang di buat dengan bahan dasar nira kelapa, dan beras ketan dengan proses pembuatan sangat panjang".

Dengan bahan beras ketan, nira pohon kelapa, minyak goreng dan pengharum makanan vanili.

Pembuatan Jipang yaitu : 
1. Bahan Utama Beras Ketan di cuci/dipususi, 
2. Setelah dicuci, dikukus setengah matang, 
3. Selanjutanya setelah dikukus setengah matang beras kertan dicuci/dipusus lagi, 
4. Dengan dikukus keduakali, beras ketan di jemur atau di open selama 2 hari sampai kering, 
5. Setelah dikeringkan ada proses penumbuk supaya menyerupai beras, 
6. Dalam proses pengeringan selesai lalu di goreng, 
7. Tak lupa juga nira yang ambil dari pohon kelapa pagi langsung difermentasiken selama 8 jam, 
8. Setelah membusa dimasak sampai ngrabuti atau semacam madu,
9. Langkah selanjutnya, di dinginkan nginep selama 1 malam, 
10. Siap produksi air nira yg tadi ditakar dan dimasak sampai tua,
11. Selama proses memasak selalu diaduk-aduk supaya kuwalitas dan warna tetap sama,
12. Proses terakhir memasukan takaran gorengan karag yang sudah ditakar, dan diaduk merata, lalu di cetak, menggunakan cetakan yang sudah disiapkan, dengan cara memotong, setelah itu ditaruh ditempat yang tertutup rapat2 setelah dingin dibungkus dan di kemas sesuai pesanan pasar.



Produksi ini dengan tenaga yang biasa bisa dalam waktu 1 hari bisa menghasilkan 25 pak kantong plastik dengan harga Rp.40.000,- dengan takaran bahan 10 kg, beras ketan 5kg minyak goreng, 5kg gula kelapa/Air nira.

"Pembuatan Jipang biasanya di lakukan setiap hari, dengan sebagian besar warga luwenglor memproduksinya , warga sudah mempunyai pelanggan, mempunyai merk tersendiri dan memiliki ke khas an masing-masing merk".

Pemasaran Jipang ini sudah mencapai tingkat luar daerah, dengan memasarkan  yaitu Pasar Prembun, Kebumen, Pantai Suwuk, Gombong, Cilacap, Banjarnegara dan sampai luar Jawa Jambi, tak lupa juga seles juga kadang mengambil dari pemproduksi di Desa Luwenglor.

"Kepala Desa Luwenglor Minat Hartono memuturkan sejarah singkatnya yaitu Jipang awal tinggalan para leluhur eyang Sunan Geseng murid dari Eyang Sunan Kalijogo, yang mengajarkan kepada warga masyarakat Desa Luwenglor Nderes (pemanjat pohon kelapa), dan dalam waktu bersamaan Kanjeng Sunan Geseng juga menyebarkan Agama Islam di desa Luwenglor. dengan mempunyai murid kkakak- beradik yaitu Putri di Luwengkidul dan adiknya sebagai utusan Eyang Sunan Kalijaga sambil berkaraya termasuk nderes. Untuk memberi suguhan para kerabat dan tamu agung yang dibuatkan jajan yg berasal dari beras ketan dan air nira. Pada Jaman  itu masih di sangan (dikukus) oleh Tokoh Agama dari Demak. dengan diberi nama Jipang. Supaya anak dan putu (Le Ngaji Gampang) yaitu Jipang. Kono dalam cerita pendakwahnya oleh masyarakat setempat dibuat uborampe (syarat) dengan suguhan wedang 7. Termasuk arang-arang kambang yang wajib dikasih jipang. dan ternyata wedang 7(Pitu) semuanya enak, sehat lan segar, dan sampai sekarang masih dijaga dan dirawat sebagai warga yang tuhu kepada Leluhur.  makanya air nira Luwenglor mempunyai keunggulan tersendiri, dan ada tinggalan kaprawiran yang sampai sekarang masih di percayai masyarakat warga Luweng kudu perwiro, arepo ora mangan, aja wani2 ngemis /meminta-minta , kalau itu dilakukan maka akan segera mati/umurnya tidak lama" ungkapnya.



Dan masih dalam sejarah dipasuken asal Eyang Megantara, yaitu Prajurit Pangeran Diponegoro, yang juga menyebar Agama Islam di Purworejo Utara, yang di Selatan Bagelen ke barat ketegelane, maka berkarakter masyarakat beda tapai 1 trah asupan/wejangan ilmu Kerajaan dan Kasunanan.

Pada Tanggal 27 Februari 2018 kepada kami, Kepala Desa Minat Hartono menuturkan akan mengikuti Pameran Expo di Pendopo Kabupaten Purworejo. akan mamerkan jipang dan proses cara pembuatan jipang yang asli dari Luwenglor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Itu atas permintaan Dinpermasdes dan Dinas Pendodikan.

"Minta Hartono berpesan supaya desa yang mempunyai potensi baik berupa makanan, kesenian.  Dengan kata lain bisa Gumrigah/tergugah menumbuh kembangkann potensi yang ada. terutama warganya yang mempunyai wirausaha, supaya memperkenal produk-produk unggulan, dan bisa membaiki ekonomi masyarakatnya" tandasnya.

"Salah Satu Pelanggan Jipang yang berasal dari Prembun Bapak Sariman merupakan salah satu anggota Polsek Pituruh. yang sudah berlangganan cukup lama menyampaikan apresiasinya terhadap makanan khas Luwenglor Jipang. untuk dijual lagi di Pasar Prembun".

Perlu diketahui juga jipang yang berasal dari desa Luwenglor sudah "Go Publik " Sehingga kota besar  (Jakarta, Surabaya , Yogyakarta, Semarang, dll - bahkan luar Jawa). Ungkap Sariman.

Iklan

×
Berita Terbaru Update