Notification

×

Iklan

Efektivitas Komik Tingkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas XI

Kamis, 21 April 2022 | 06:46 WIB Last Updated 2022-04-20T23:46:32Z
Gambar Ilustrasi. Komik/via Google.com
Komik, begitu mendengar kata itu siapa pun pasti akan teringat dengan rentetan gambar-gambar kartun yang menarik disertai dengan balon ucapan-ucapan yang membentuk sebuah alur cerita. Pada zaman sekarang sangat mudah menemukan komik. Bagi mereka yang gemar membaca, komik tidak hanya dapat ditemui di pepustakaan umum atau perpustakaan keliling, tetapi dapat pula dibeli di toko-toko buku baik secara online maupun secara langsung. Layanan baca komik secara gratispun sekarang sudah banyak tersedia  pada aplikasi-aplikasi di smartphone. Komik menjadi bacaan favorit semua kalangan termasuk para pelajar. Karena itu, komik dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang inovatif bagi peserta didik. Hamalik (dalam Arsyad 2013:19) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi, ransangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis pada siswa.

Apa itu komik?. Scott McCloud mendefinisikan komik sebagai gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan memberikan informasi dan tanggapan estetika dari pembaca. Dan komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk alur cerita (McCloud, 2008, 8).

Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat empat macam keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Menurut Sumarno (2018:19) Standar kompetensi Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan bahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Di SMK Patriot Pituruh siswa harus memiliki minimal dua keterampilan dari empat keterampilan tersebut, salah satunya adalah keterampilan menulis dalam materi teks prosedur kompleks untuk siswa tingkat XI disemester gasal. 

Menurut Kosasih (2014: 67), “Teks prosedur merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah secara lengkap, jelas, dan terperinci tentang cara melakukan sesuatu. Berdasarkan fungsinya, teks prosedur tergolong ke dalam teks paparan, teks tersebut bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang tata cara melakukan sesuatu dengan sejelas-jelasnya. Menurut Mahsun (2014: 30), “Teks prosedur merupakan salah satu dari jenis teks yang termasuk genre faktual subgenre prosedur. Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan teks prosedur untuk memberikan petunjuk agar seseorang dapat melakukan suatu pekerjaan secara tepat. 

Dalam proses pembelajaran teks prosedur dengan media komik, guru bahasa Indonesia di SMK Patriot Pituruh melakukan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama yang dilakukan guru bahasa Indonesia di SMK Patriot Pituruh adalah siswa dibuat menjadi beberapa kelompok kerja untuk menentukan tema yang akan dikembangkan menjadi teks prosedur, kemudian secara berkelompok mereka membuat sebuah komik tentang teks prosedur sesuai tema yang sudah dipilih, setelah komik teks prosedur selesai, masing-masing kelompok mengomunikasikan hasilnya di depan kelompok yang lain dan kelompok lain boleh memberikan komentar kepada kelompok yang maju. Setelah semua kelompok maju serta kegiatan selesai, guru meminta siswa mengumpulkan komik hasil kerjanya. Kemudian pembelajaran ditutup dengan guru memberikan evaluasi serta menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. 

Proses pembelajaran dinyatakan berhasil dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang semula hanya mencapai 30% meningkat menjadi 85% setelah menggunakan media komik sebagai media pembelajaran teks prosedur. Ini karena minat baca anak muda terutama pelajar terhadap komik cukup tinggi. Mereka lebih menyukai membaca komik daripada buku pelajaran karena komponen-komponen yang termuat dalam sebuah komik disampaikan dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Selain itu, aktifitas belajar di kelas lebih asyik karena semua peserta didik ikut aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Peserta didik juga dapat memahami materi lebih mudah dan menyenangkan sehingga tujuan keterampilan berbahasa tercapai secara optimal.

Penulis : Dewi Puspitasari, S.Pd./SMK Patriot Pituruh

Iklan

×
Berita Terbaru Update