![]() |
JMSI Pusat |
Dalam sambutannya di hadapan ratusan perwakilan media siber dari 27 provinsi, Nezar mengingatkan bahwa lanskap media telah berubah drastis dalam satu dekade terakhir. Banyak media konvensional yang dulu menjadi rujukan publik terpaksa gulung tikar.
“Selama satu dekade belakangan, yang kita saksikan adalah industri media yang menurun. Satu per satu media yang kita cintai, terutama media cetak, hilang dan tutup. Kini hanya tersisa yang di ruang digital. Media televisi hari ini juga menghadapi disrupsi yang sangat signifikan,” ujar Nezar.
Selain soal keberlangsungan bisnis, Wamen Komdigi juga memberikan perhatian khusus pada bahaya misinformasi dan disinformasi yang semakin canggih berkat teknologi AI. Menurutnya, AI generatif kini mampu menciptakan konten palsu yang nyaris sempurna, mengaburkan batas antara fakta dan fiksi.
“Bayangkan jika wajah Presiden atau Menteri bisa diduplikasi oleh AI, lalu menyampaikan pesan yang salah dengan suara yang sangat mirip. Ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Nezar menambahkan, ancaman ini bukan hanya masalah lokal, melainkan risiko global. World Economic Forum (WEF) bahkan menempatkan misinformasi dan disinformasi sebagai salah satu risiko global tertinggi saat ini.
*Teguh Santosa Diusung Lagi, Tapi Belum Beri Jawaban*
Munas ke-II JMSI yang berlangsung pada 21-22 Juni 2025 ini memiliki agenda utama pemilihan ketua umum periode 2025–2030 dan perumusan program strategis.
Meskipun Munas baru dibuka, dukungan bulat dari 27 pengurus provinsi secara aklamasi telah mengarah kepada Ketua Umum petahana, Teguh Santosa, untuk melanjutkan kepemimpinannya.
Namun, saat dimintai tanggapan usai menyampaikan laporan pertanggungjawabannya, Teguh Santosa justru memberikan jawaban mengambang. Ia mengaku belum bisa mengambil keputusan dan berharap muncul figur baru.
“Saya ingat pesan orang tua saya, lebih baik berhenti di saat kamu masih berada di atas. Jadi mohon maaf, sampai saya berdiri saat ini, saya belum bisa memberikan respons,” kata Teguh.
Kendati demikian, hingga kini nama Teguh Santosa masih menjadi satu-satunya kandidat kuat yang diusung untuk kembali memimpin JMSI Pusat.
Acara pembukaan Munas juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, antara lain Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, dan pengamat politik Hendra Satrio. (ROH)