![]() |
| Lestarikan Budaya Lokal, Sembilan SD Gugus Diponegoro Siap Sebarluaskan Tari Cing Po Ling |
Kegiatan yang berfokus pada pelestarian warisan budaya ini, melibatkan perwakilan guru dan siswa dari masing-masing sekolah binaan yang terdiri dari SDN Kalijering, Sigenuk, Girigondo, Brengkol, Kembangkuning, Pekacangan, Luwenglor, Sumber, dan Tasikmadu.
Dalam sambutannya, Fatkhan Anis, selaku Pengawas SD Wilcambidik Pituruh menyampaikan bahwa kegiatan ini dinilai sangat penting guna menjaga warisan nenek moyang sekaligus sebagai wadah pelestarian budaya dan mengenalkan tarian Cing Po Ling melalui pendidikan. "Melalui pendidikan tarian Cing Po Ling akan cepat tersebar, dan semoga dapat menjadi wadah pembiasaan di sekolah" paparnya.
Ketua Gugus Pangeran Diponegoro, Sugiyati, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan implementasi dari program pengimbasan tari kreasi Cing Po Ling. Tari Cing Po Ling sendiri merupakan sebuah warisan budaya asli dari Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh. Meski belum ditemukan informasi spesifik mengenai tahun penetapannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, keberadaan tari Cing Po Ling yang dinilai sebagai kekayaan seni lokal sangat diakui oleh kalangan masyarakat luas.
Sugiyati juga menegaskan bahwa program pengimbasan ini adalah inisiatif yang sangat positif dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda. "Pengimbasan ini merupakan sebuah program yang sangat bagus," paparnya, sambil menekankan harapan besar terhadap perwakilan yang ditunjuk. Beliau berharap agar program ini tidak hanya berhenti di tingkat gugus, namun dapat diteruskan secara mandiri di sekolah masing-masing.
Setiap sekolah mengirimkan delegasi sebanyak empat anak dan satu guru. Ia menaruh harapan besar agar perwakilan ini benar-benar menjadi wakil yang mumpuni dalam melaksanakan program pengimbasan di sekolah masing-masing setelah pelatihan selesai. "Langkah ini diharapkan menjadi model transfer ilmu yang efektif dan berkesinambungan" tambahnya
Untuk memastikan kualitas pelatihan, Gugus Pangeran Diponegoro melibatkan tenaga ahli yang dinilai memiliki kompeten sebagai instruktur. Adapun instruktur utama yang didatangkan adalah Winarni Guru SDN Ngandagan, dan Nurulita Rahayu Guru SMPN 20 Purworejo. Kehadiran instruktur yang berpengalaman ini menjadi jaminan bahwa teknik dan nilai-nilai dasar dari Tari Cing Po Ling tersampaikan dengan baik.
Dukungan penuh juga datang dari kalangan siswa. Selain instruktur guru, pelatihan ini juga didampingi oleh dua siswa dari SMPN 20. Kedua siswa ini bertindak sebagai pendamping instruktur, memberikan contoh gerakan yang energik dan memotivasi peserta cilik dari sembilan SD tersebut. Kolaborasi antar jenjang pendidikan ini menunjukkan semangat kebersamaan dalam melestarikan budaya.
Dengan pelaksanaan program pengimbasan tari Cing Po Ling ini, Gugus Pangeran Diponegoro telah mengambil langkah konkret dalam upaya memajukan pendidikan karakter dan pelestarian budaya. Melalui sinergi antar sekolah dan keterlibatan berbagai pihak, diharapkan warisan budaya Tari Cing Po Ling akan terus hidup, berkembang, dan menginspirasi siswa-siswi di wilayah binaan Gugus Pangeran Diponegoro.
Kontributor : Syukron
Editor : Purnomo/Luthfi


