![]() |
| Pergelaran dan Evaluasi Tari 2025 Sanggar Tari Prigel yang digelar di Ganeca Convention Hall Lantai 2 Purworejo, Rabu (17/12/2025). (Istimewa) |
PURWOREJO – Sebanyak 290 siswa dari berbagai jenjang usia tampil memukau dalam Pergelaran dan Evaluasi Tari 2025 Sanggar Tari Prigel yang digelar di Ganeca Convention Hall Lantai 2 Purworejo, Rabu (17/12/2025). Acara ini menjadi ruang ekspresi sekaligus evaluasi pembelajaran seni tari sepanjang tahun, dengan menampilkan 17 jenis tarian dari 36 kelompok, meliputi tari klasik, kreasi baru, hingga tari rakyat.
Ketua Sanggar Tari Prigel, Melania Sinaring Putri, menjelaskan bahwa tema Raga Winangun, Jagad Winasis merefleksikan proses pembentukan kesadaran dan kebijaksanaan manusia melalui disiplin tubuh dalam seni tari. “Seni tari kami pahami sebagai sarana mengolah kesadaran. Ketika raga dibangun dengan disiplin, maka akan lahir kebijaksanaan dan rasa hormat terhadap alam semesta,” ujarnya.
Melania menambahkan, tema tersebut relevan dengan kondisi saat ini, di mana bencana alam kerap terjadi akibat kurangnya kesadaran manusia dalam memperlakukan lingkungan. Pergelaran ini juga menjadi bentuk empati dan bela rasa terhadap masyarakat yang terdampak bencana di Sumatera dan sejumlah wilayah lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Yudhie, memberikan apresiasi atas konsistensi Sanggar Tari Prigel dalam membina anak-anak melalui seni dan budaya. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sanggar Tari Prigel telah memberi ruang yang baik bagi anak-anak untuk berkembang, tidak hanya secara artistik tetapi juga dalam pembentukan karakter,” ujarnya.
Agung berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut dan semakin berkembang, sehingga mampu mendorong lahirnya generasi muda Purworejo yang kreatif, berbudaya, dan berkarakter kuat.
Pergelaran Tari 2025 ini sekaligus menjadi ajang kreatif untuk menampilkan potensi dan bakat-bakat muda di bidang seni tari, termasuk penampilan khas Tari Dolalak Bocah yang menjadi materi wajib pembelajaran sanggar.
Kontributor: Luthfi
Editor: Tim PN
