Notification

×

Iklan


Cegah Penyakit Leptospirosis, UPT Puskemas Pituruh Gelar Screening Leptospirosis

Kamis, 24 Oktober 2019 | 21:32 WIB Last Updated 2019-10-24T14:41:20Z
MEGULUNGLOR, (pituruhnews.com) - Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine air kencing tikus atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini.

Melihat kejadian yang menimpa almarhum Nurhadi, Panwas Pemilu Desa (Panwasludes) Desa Megulunglor, Kecamatan Pituruh yang meninggal terindikasi penyakit Leptospirosis, UPT Puskesmas Kecamatan Pituruh yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengadakan screening Leptospirosis dan sosialisasi penyakit laptospirosis di Rumah Kepala Dusun I Alfian Fitrulhuda, Dukuh Kulon, Rt.01/01 Desa Megulunglor, Kecamatan Pituruh. Kamis, 24/10/2019.
sosialisasi warga
Kegiatan ini dihadiri oleh Pengola Program Pengakit Menular Dinas Kesehatan Kabupatan Purworejo Widonarto, S.T, Penanggungjawab P2P UPT Puskesmas Kecamatan Pituruh Arif Rahman Subarkah, ST, Kepala Desa Megulunglor Parnomo dan 46 warga Dukuh Kulon, Desa Megulunglor. Serta dibantu dari Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang.

Diungkapkan, Widonarto, S.T pengelola program penyakit menular, bahwa kegiatan screening ini sasaran utama yaitu lingkungan rumah masyarakat yang terjangkit penyakit Leptospirosis. 

Karena dikecamatan Pituruh pada bulan April ada salah satu warga desa Megulunglor meninggal yang terindikasi terkena penyakit tersebut. Jadi melihat kejadian tersebut lingkungan dilakukan screening, ini merupakan yang kedua kalinya. Untuk yang pertama sudah dilakukan sekitar tiga bulan yang lalu.
pengecekan data warga
Widonarto juga menambahkan kegiatan screening ini dengan memeriksa ulang bahwa lingkungan sekitar yang terjangkit penyakit ini sudah terbebas dari Leptospirosis. 

Hasil sempel darah yang diambil dari sekitar kurang lebih 46 warga Dukuh Kulon, Desa Megulunglor ini tidak ada yang positif.

"Saya berharap dengan adanya kegiatan screening ini masyarakat merasa nyaman, setelah dilaksanakan pemeriksaan dengan hasil yang negatif. Supaya masyarakat bisa nyaman beraktifitas menjelang musim penghujan, " kata Widonarto.

"Untuk encegahan penyakit ini, saya menghimbau kepada masyarakat jika melihat ada beberapa hewan yang rawan dengan penyakit ini segera ditangkap atau dibasmi. Serta menutup makanan supaya terhindar dari kencing tikus, dan saya menyarankan jika ke sawah untuk memakai pelindung seperti kaos kaki dan sejenisnya, " imbuhnya.
penyampaian dari dari UPT Puskemas Pituruh
Sekar, Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang menambahkan bahwa dengan adanya sosialisasi berharap warga bisa melakukan pencegahan lebih awal, menghindari adanya pentakit Leptospirosis lagi.

Dari hasil sosialsasi ini warga diberikan penjelasan bahwa penyakit ini menyerangnya melalui kencing tikus atau sejenisnya. Dan karena mayoritas warga disiji petani warga juga diberikan pemahaman bahwa jika ke sawah bisa menggunakan pelindung alas kaki.

"Melalui pemahaman ini, berharap warga lebih berhati-hati lagi, dengan menjaga lingkungan supaya tetap bersih dan bisa mencegah Leptospirosis mulai dari diri sendiri, " katanya.

"Untuk daerah dikecamatan Pituruh yang sudah terjangkit penyakit Leptospirosis, diantaranya Desa Megulunglor, Blekatuk, Dlisen Wetan, Pereng Desa Pituruh. Ini merupakan peta dari UPT Puskesmas Kecamatan Pituruh, " pungkasnya.

Penulis : Luthfi

Iklan

×
Berita Terbaru Update