Notification

×

Iklan


MBS Yogyakarta, Anjangsana ke Desa Ngandagan

Senin, 16 Desember 2019 | 03:30 WIB Last Updated 2019-12-15T20:30:07Z
NGANDAGAN, (pituruhnews.com) - Sekolah menengah pertama (SMP) MBS (Muhammadiyah Boarding School) Yogyakarta, menggelar kegiatan Amal Bhakti Santri (ABS) di Desa Ngandagan, Pituruh,

Kegiatan Amal Bhakti Santri (ABS) ini digelar selama empat hari, mulai Minggu, 15 sampai 19 Desember 2019. Diikuti oleh 960 santri dan 35 guru pembimbing, terdiri dari kelas VII, VIII dan IX.

Santri Muhammadiyah Boarding School di Desa Ngandagan akan mengelar beberapa serangkaian acara  seperti Pasar Murah, Pembagian Sembako, Lomba, Jalan Sehat dan Tabligh Akbar.
peserta
Koordinator MBS (Muhammadiyah Boarding School) Yogyakarta, Kahar mengatakan Amal Bhakti Santri (ABS) ini merupakan kegiatan tahunan dari Pondok Pesantren MBS Yogyakarta.

Setiap tahun kita mencari tempat yang kira-kira layak untuk dijadikan pembelajaran diluar Pondok Pesantren, artinya layak itu ada kriteria yang memang harus kita cari, pertama tentu di situ mayoritas warga masyarakat menengah kebawah. Yang kemudian kultur atau budaya berbeda dari Pondok. 

"Biasanya santri belajar dengan teori, Nah, disini kita mendapatkan orangtua yang seperti apa, artinya tidak harus diingatkan lagi sekarang waktunya salat. Dengan mengaplikasikan materi itu untuk ditanamkan kesehariannya, kemudian bisa diimplementasikan di sini seperti itu, " katanya.
penerimaan santri
"Bahwa kegiatan abs ini adalah mengikuti apakah yang dikerjakan tuan rumah atau yang ditempat, misalkan tuan rumah pergi ke kebun atau bertani maka santri ikut untuk kegiatan tambahan itu sendiri secara berinisiatif. " ucapnya.

"Dalam pembentukan karakter yang harus ada contoh yang nyata namanya, kegiatan ini sangat mendukung dengan kurikulum yang ada, " imbuhnya.

"Saya berharap melalui kegiatan ini anak-anak, bisa belajar kepada warga masyarakat desa Ngandagan, kemudian ilmu yang didapat lebih bermanfaat, supaya anak tidak sombong apa yang mereka miliki, " tambah Kahar.
peserta abs
Diungkapkan, Bagiono Kepala Desa Ngandagan bahwa kegiatan yang seperti ini sudah yang ke empat kalinya. Sebelum MBS (Muhammadiyah Boarding School) Yogyakarta, pernah ada sekolah yang berasal dari Bogor dan Jakarta. 

Kegiatan seperti ini memang biasanya berpindah pindah lokasi, namun pada tahun 2019 desa Ngandagan kedatangan lagi dari MBS (Muhammadiyah Boarding School) Yogyakarta selama empat hari.

"Saya berharap dengan ini siswa bisa mengenal kehidupan didesa Ngandagan, misal rumah yang ketempatan santri pergi ke suatu tempat sawah atau kebun, santri bisa ikut terjun langsung dan  belajar bercocok tanam di sawah sesuai keseharian warga masyarakat desa Ngandagan, " ucapnya.

"Ini merupakan kegiatan positif yang patut diapresiasi, dengan bisa menambah tali persaudaraan dan bertukar wawasan antara santri dengan masyarakat sekitar, " pungkasnya.

Reporter : Purnomo
Editor : ALuthfi

Iklan

×
Berita Terbaru Update