foto/panduanxiaomi.com
Kurikulum 2006 (KTSP) begitu melekat pada ingatan siswa karena pembelajarannya yang mengacu pada standar isi (SI) dan standar kompetensi kelulusan (SKL). Kurikulum 2006 dikenal dengan istilah KTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan. Namun, kini pada awal 2017-2018 kurikulum 2006 diganti menjadi kurikulum 2013, yang isinya memuat semua mata pembelajaran yang dijadikan satu. setiap mata pelajaran yang disatukan disebut dengan tema atau tematik. Kurikulum 2013 pembelajarannya berpusat pada siswa, siswa hanya dibekali buku dan belajar sendiri, guru hanya sebagai fasilitator. Pada saat awal diterapkan banyak pihak yang kurang menyetujui adanya kurikulum 2013 karena berbagai alasan. Ada yang beralasan karena pembelajarannya terlalu diforsir dan siswa diminta membawa banyak buku, mental siswa yang belum siap menerima banyak pelajaran. Dalam pandangan kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkatyang dilihat dari aspek afrkti, pengetahuan dan ketrampilan. Setiap kurikulum yang diterapkan pasti memiliki kelebihan dan dan kekurangan begitupun degan kuriulum 2013.
Kelebihan dari kurikulum 2013 diantaranya siswa lebih ditekankan pada pendidikan karakter, memunginkan siswa menjadi lebih aktif, inovatif dan kreatif, lebih reponsif terhadap fenomena yang ada, proses penilaian dari semua aspek mulai dari aspek sikap, aspek pengetahuan hingga aspek ketrampilan. Kurikulum 2013 juga mendorong guru agar lebih kreatif sebagai fasilitator pembelajaran, guru agar menjadi semakin kreatif dalam memberikan pelajaran terhadap siswa. Inovasi dan keahlian guru diperlukan agar maksud dan tujuan dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa. Penyediaan fasilitas belajar semakin lengkap, dengan adanya kurikulum 2013 penyediaan fasilitas belajar siswa dapat diperoleh sekolah dengan baik. Misalnya, dalam hal buku sudah disediakan oleh pemerintah. Namun, kekurangan dari kurikulum 2013 yaitu guru tidak dilibatkan dalam pembuatan kurikulum 2013, banyak guru yang belum memiliki kesiapan mental, banyak materi yang wajib dikuasai siswa.
Dengan begitu bukan berarti pembelajaran tematik kurikulum 2013 tidak bagus. Penggunaan kurikulum 2013 sudah bagus terlebih lagi pada pembelajaran tematik yang mendorong siswa untuk lebih kreatif serta inovatif. Siswa bukan hanya melakukan praktek tetapi juga siswa diberi suatu masalah dan diminta untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya saja pada pembelajaran IPA tentang tumbuhan, siswa mengamati secara langsung bagaimana tumbuhan tersebut apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuhan dapat tumbuh. Selain itu pada Bahasa Indonesia yang kompetensinya berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan. Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks bacaan, serta meringkas dan menyajikan kembali menggunakan bahasa sendiri. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia maslah yang diajikan benar-benar nyata terjadi di lingkungan sekitar. Siswa dibiasakan untuk mengapresiasikan diri dan pengetahuannya dengan spontan. Siswa juga dituntut untuk mampu menyampaikan pemikiran serta perasaannya secara terbuka dan logis. Dengan adanya kurikulum 2013 diharapkan siswa mampu mengemabangkan ketrampilan yang dimiliki sehingga dapat menjadi pribadi yang unggul dan berguna bagi nusa dan bangsa.
Oleh : Swesti Melani
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Purworejo