Foto/Pemenang lomba bersama Direktur MBS (tengah) |
Pondok Pesantren Modern Muhamadiyah Boarding Scholl (MBS) Purworejo, Ustadz Abdurrokhman Trisna Saputra, S.Hum., M.H., mengatakan kegiatan yang dihelat oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PWM Jawa Tengah itu diikuti oleh 3.532 peserta dari seluruh kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan memperebutkan 44 kejuaraan. Babak final lomba diselenggarakan di Universitas Muhamadiyah Semarang (Unimus) pada tanggal 20 -23 Desember 2021 kemarin.
“Alhamdulillah, meskipun persaingannya luar biasa, kita berhasil meraih juara 1, 2 dan 3 untuk tiga cabang kejuaraan yang kita ikuti. Walaupun belum puas, tapi kami bersyukur karena pengalaman dan pembelajaran santri untuk berjuang dalam lomba jauh lebih berharga dari pada pialanya,” ujar Abdurrokhman.
para juara saat di OlimpiAD terima piala |
Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Pengurus Daerah Muhamadiyah (PDM) Purworejo, Drs. H. Pujiono, saat menyambut para juara OlimpiAD bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kesuksesan MBS di kejuaraan itu.
“Sekolah-sekolah
Muhamadiyah itu tumbuh button up. Dan dari sisi kekuatan sarana dan daya dukung
tentu tidak sama. Tetapi mareka masing-masing punya kelebihan dan kekhususan.
Dan ini harus ditingkatkan dan ditawarkan kepada masyarakat. Apalagi banyak
universitas baik negeri maupun swasta sekarang sudah memberikan beasiswa khusus
untutuk para santri dan penghafal Qur’an,” ujarnya memotivasi para juara lomba
dan Ustadz MBS saat memberikan uang pembinaan di kantor PDM setempat, Jum’at
24/12 kemarin.
Ketua PDM bersama para juara & ustadz pendamping |
“Kita ingin umat Islam
tidak hanya jadi objek tapi bisa menjadi pelaku pembangunan. Dan alhamdulillah,
Muhamadiyah dari awal memang berdakwah dengan gerakan Islam berkemajuan dengan
membangun rumah sakit, sekolah, universitas, panti asuhan dan amal usaha lain untuk
melayani umat dan memberi sumbang sih bagi negara. Untuk Muhamadiyah Cabang Pituruh
sementara kita mengelola TK, SMP, SMA, Pesantren dan klinik PKU,” kata Sutrisno.
Salwianto, M.Pd., guru pembimbing lomba English News Reader juga mengatakan bahwa ke depan pihaknya
akan memberi penguatan para santri di bahasa Inggris.
“Di MBS bahasa Arab sudah
dijadikan sebagai bahasa percakapan harian santri. Kita ingin memberi mereka
penguatan di Bahasa Inggris untuk pidato dan percakapan, semoga kemenangan
English News Reader ini bisa menambah motivasi mereka,” tutupnya.(PN/SW)