Notification

×

Iklan

Bedah Buku “Babad Kedungkebo dan Loano” di Festival Bogowonto 2023

Rabu, 26 Juli 2023 | 07:13 WIB Last Updated 2023-07-26T00:38:46Z
LOANO, (pituruhnews.com) - Upaya mengenalkan sejarah Purworejo, Mahasiswa Unversitas Muhammadiyah Purworejo bekerjasama dengan pemerintah desa Loano menggelar bedah buku “Babad Kedung Kebo dan Babad Lowano” tergabung dalam Program Kampu Budaya dan Iklim (Prodaklim) ini dalam rangkaian kegiatan Festival Bogowonto 2023, di Balai Desa Loano, Selasa, 25/07/2023 pagi.

Workshop ini diikuti oleh siswa SMP 25 Puworejo, SMAN 5 Purworejo, Komunitas Sepeda Onthel dan juga Kepala Desa Sutanto, Komunitas Penjaga Kawulo Bogowonto Sapto Mangrove. Narasumber Witoyo dan Irwan W.
Femi Hidayati Ketua Prodaklim Ormawa Ukm Pramuka mengucapkan, banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah berkenan meluangkan waktu untuk menghadiri acara workshop literasi bedah buku Prodaklim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. 

“Melalui kegiatan workshop bedah buku babad lowano dan kedung kebo ini bisa menjadikan esensi yang memiliki value tinggi dengan mengakat icon sejarah dan budaya yang ada di Purworejo khususnya di kabupaten Purworejo. “ ucapnya.

Dikatakan, Salah Satu Komunitas Kawulo Bogowonto Sapto Mangrove bahwa ini kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo yang tergabung melalui Prodaklim Ormawa Ukm Pramuka, yang berhasil memenangkan sayembara proposal PKK Armawa Kemendikbid Ristek 2023.

“Melalui hasil kerjasama itu, kami membangun sebuah gedtival yang ketiga kalinya yaitu Festival Bogowonto pertama yaitu tahun 2017 di Desa Jokoboyo, 2018 Desa Bagelen dan ketiga di Loano pada tahun 2023.” katanya.
Sapto menambahkan bahwa bedah buku babad loano dan kedungkebo ini menghadirkan narasumber yang sudah tahu sejarahnya tentang buku tersebut. Dan  hari ini ada kesadaran akan sejarah masa lalu, bahwa desa Loano dan Purworejo mempunyai sejarah besar di era perang Jawa khususnya di era Di Ponegoro.

“Dari kegiatan ini kita bisa membangkitkan kesadaran untuk bangga terhadap tanah kelahirannya khususnya kondisi lingkungan sungai Bogowonto, dimna dengan sejarah itu kita bisa merawat dan menjaga kelestarian sungai Bogowonto.” Imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Loano Sutanto mengapresiasi atas acara festival bogowonto ini, karena ini bisa menggali potensi yang ada di Desa Loano. Dimana desa Loano ini merupakan desa budaya.

“Di Festival ini ada ruwatan kali festival bogowonto yang sebulum memang sudah dilakukan oleh warga loano setiap tahunnya. Dan saya mempunyai keinginan dengan dikemas sehingga acara ini menjadikan suatu kegiatan yang besar.” ucapnya.

“Sebelum itu tidak ada pesta pun, kami sudah melakukan rutinitas setiap bulan suro di jum’at kliwon. Dan warga masyarakat khususnya menambang batu kali secara manual mengucap rasa syukur. Ini merupakan bentuk sinegitas oleh mahasiswa universitas muhammadiyah Purworejo dengan menggelar Festival Bogowonto Armawa di des Loano. Imbuhnya.
Sutanto juga menembahkan melalui kegiatan ini diharapkan bisa terus dipertahankan dan bisa dilakukan secara rutin secara event besar. Karena di desa Loano sendiri juga sudah mempunyai agenda tiga tahunan yaitu Grebeg Loano.

“Untuk bedah buku Babad Loano yang di buat oleh sekdes Loano Irwan W juga sudah tersedia di perpustakaan desa kami dan sudah dicetak dengan bersi pemerintah desa yang kurang lebih 300 buku. Mulai dari Ketokohan Gegandoko Adalah Seorang Pemimpin Yang Rendah Hati, Berjiwa Santun, Dan Kehidupannya Sederhana. Maka Kita sebab Tokohkan Sebuah Pemimpin Yang Sederhana. “ paparnya. 

Untuk rangkaian Festival Bogowonto 2023 ini yaitu Ruwat Air, Kungkum, Santri Kali, Belukar (Belajar Untuk Berkawan Ular), Sayembara Seni  Pencak Silat "Toya Singgela Pura" Sayoko, Beda Buku (Babad Kedung Kebo dan Babad Loano), Pembibitan Tanaman Konservasi, Bio Teknologi dan Ruwat Kali Bogowonto.

Iklan

×
Berita Terbaru Update