Notification

×

Iklan

JMSI Gelar Munas II, Soroti Tantangan Media di Era Dominasi Medsos

Minggu, 22 Juni 2025 | 13:49 WIB Last Updated 2025-06-22T06:49:15Z
Munas JMSI II di Jakarta
JAKARTA, (pituruhnews.com) - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) II pada Sabtu malam, (21/6/2025), di salah satu hotel di Jakarta. Acara bertema “Bikin Indonesia Terang” ini menjadi momentum penting bagi insan pers untuk meneguhkan kembali peran media massa di tengah arus informasi yang deras melalui media sosial.

Acara diawali dengan penampilan tari tradisional Betawi yang menghadirkan nuansa budaya khas Ibu Kota. Sejumlah tokoh nasional turut menyampaikan sambutan, di antaranya Ketua Umum JMSI, pejabat pemerintah, serta tokoh masyarakat.

Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa, dalam sambutannya menyoroti perubahan peran media arus utama yang kini menghadapi dominasi media sosial. Ia mempertanyakan relevansi jurnalisme dan keberadaan perusahaan media, khususnya media online di daerah, yang selama ini menjadi pengabar utama dari pelosok negeri.

“Masih pentingkah jurnalistik? Masih pentingkah perusahaan pers, terutama yang berada di daerah-daerah dan tempat-tempat terujung yang menjadi pengabar utama tentang kehidupan Republik ini?” ujar Teguh.

Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Gubernur Lemhanas, Ace Hasan Syadzily, yang menekankan pentingnya menjaga peran media sebagai instrumen fundamental dalam demokrasi.
“Pers lahir dari sejarah panjang bangsa ini. Jurnalis kita adalah jurnalis pejuang. Semangat ini harus terus ditumbuhkan karena media telah bermetamorfosis menjadi pilar demokrasi yang sangat penting,” katanya.

Sementara itu, Pengamat Politik Hendri Satrio menggarisbawahi adanya perubahan signifikan dalam pola konsumsi informasi masyarakat. Ia menyebut masyarakat kini lebih mengandalkan media sosial ketimbang media konvensional.

“Masyarakat sekarang punya cara sendiri mendapatkan informasi. Mereka tidak terlalu membutuhkan wartawan, kecuali orang-orang seperti saya yang masih mengandalkan media massa,” ujarnya.

Ia juga memprediksi bahwa ke depan Dewan Pers bisa saja diperluas mandatnya untuk ikut mengawasi ekosistem media sosial. Namun demikian, menurutnya media massa memiliki satu keunggulan yang tak dimiliki media sosial: kewajiban menyajikan berita secara berimbang (cover both sides).

Acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria. Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto. Ketua Dewan Direktur Great Institute, Syahganda Nainggolan. Juru Bicara Presiden ke-4 RI Gus Dur, Adhie M. Massardi. Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Kemasyarakatan, Abdullah Rasyid. Kepala Diskominfo DKI Jakarta, Budi Awaludin. Wakil Ketua DPRD Papua Barat, Syamsudin Seknun.

Hadir pula para Ketua Pengurus Daerah JMSI dari seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, yang memperkuat konsolidasi JMSI sebagai konstituen Dewan Pers.

Sebagai simbol pembukaan resmi Munas II, para tokoh memukul beduk secara rampak di atas panggung. Aksi simbolik ini menandai komitmen bersama untuk menerangi ruang publik dengan informasi yang akurat, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi etika jurnalistik.

Agenda Munas II JMSI akan berlanjut pada Minggu pagi (22/6) dengan rangkaian kegiatan seperti: laporan pertanggungjawaban Ketua Umum JMSI Pusat, pemilihan Ketua Umum JMSI periode 2025–2030, serta pembahasan AD/ART dan program kerja lima tahun ke depan.

Melalui Munas ini, JMSI menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran media sebagai pilar demokrasi dan mitra strategis dalam pembangunan nasional. Peran ini semakin relevan dalam mendukung agenda besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. (Roh)
×
Berita Terbaru Update