Notification

×

Iklan

Bikin Konten Bawa Kelewang, Tiga Remaja Diamankan Warga Tunggorono

Rabu, 14 Mei 2025 | 06:29 WIB Last Updated 2025-05-13T23:29:13Z

pelaku pembawa sajem di jalan Kutoarjo-Kemiri

KUTOARJO, (pituruhnews.com)Tiga remaja harus berurusan dengan polisi usai aksinya membawa senjata tajam jenis kelewang mengundang kecurigaan warga Desa Tunggorono, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Peristiwa ini terjadi pada Selasa malam, 14/05/2025, sekitar pukul 19.49 WIB di kawasan persawahan yang dikenal warga setempat sebagai Mbulak Pacor.

Kejadian bermula ketika sekelompok pemuda tengah nongkrong di tepi Jalan Tentara Pelajar, jalur Kutoarjo–Kemiri. Mereka mencurigai gerak-gerik tiga remaja yang melintas dengan motor. Salah satu di antara mereka terlihat membawa benda panjang menyerupai senjata tajam.


“Kami sempat mengira itu aksi klitih, karena bentuk kelewangnya mencolok,” ujar seorang warga yang ikut mengamankan namun enggan disebutkan namanya.


Warga segera menghentikan dan mengamankan ketiganya, kemudian membawa mereka ke rumah seorang pemuda setempat bernama Aryan. Di sana, ketiganya diinterogasi oleh warga. Ketiga pemuda yang diketahui bernama Ra, Re, dan Ad (inisial).


Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa satu remaja berasal dari Desa Pacor, dua lainnya dari Desa Rowobayem. Yang mengejutkan, mereka mengaku tidak berniat melakukan tindakan kriminal.


“Kami cuma mau bikin video cinematic motor. Kelewang itu cuma buat properti,” ujar salah satu remaja di hadapan warga.


Meski pengakuan mereka tak mengarah pada niat jahat, warga tetap mengambil langkah tegas. Sekitar pukul 21.50 WIB, kasus ini dilaporkan ke Polsek Kutoarjo. Ketiganya diserahkan bersama barang bukti kelewang untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.


“Kami tetap laporkan, karena membawa senjata tajam tanpa izin di tempat umum tetap melanggar hukum,” tegas warga lainnya.


Pihak Polsek Kutoarjo membenarkan telah menerima laporan tersebut dan saat ini tengah melakukan pendalaman terhadap motif serta asal-usul senjata tajam yang dibawa.


Kejadian ini menjadi alarm bagi masyarakat di tengah maraknya tren pembuatan konten ekstrem oleh remaja. Pihak kepolisian mengimbau orangtua dan pendidik untuk lebih mengawasi aktivitas anak muda, terutama terkait produksi konten yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.


“Kami juga mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi isu klitih, tapi tetap waspada dan proaktif melaporkan setiap kejadian mencurigakan,” ungkap pihak. (RA)

×
Berita Terbaru Update