![]() |
Festival Tunas Bahasa Ibu |
"Tentunya kami berkomitmen setiap penyelenggaraan kegiatan harus dilakukan evaluasi untuk pelaksanaan yang lebih baik dan kami berterimakasih atas informasi, saran dan kritik dari semua pihak. Juri memang salah satu variabel yang menentukan kualitas perlombaan oleh karena itu sebenarnya sejak awal pemilihan juri kita sudah berupaya dengan memperhatikan kategori. Misalnya kategori SMP maka juri dari SD, SMA dan pelaku seni tidak ada yang dari SMP. Kedepan tentu kriteria ini kita pakai, juga kita buat komitmen bahwa juri tidak boleh melatih peserta lomba agar dan kita buka kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan informasi terkait tersebut atau bahkan bisa menyampaikan rekam jejak kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan." papar Yudhie kepada media
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo berkomitmen penuh agar festival ini berjalan dengan jujur dan adil. Oleh karena itu, Dindikbud Purworejo menggandeng juri-juri independen yang kompeten di bidangnya. Ini adalah langkah nyata kami untuk menjamin bahwa bakat terbaiklah yang akan mewakili Purworejo ke tingkat provinsi.
Para juri yang dihadirkan merupakan akademisi, budayawan, dan praktisi seni yang memiliki kredibilitas tinggi. Mereka bekerja secara profesional dan transparan dalam menilai setiap penampilan, mulai dari mendongeng, macapat, hingga membaca aksara Jawa. Proses penilaian yang ketat ini memastikan bahwa pemenang yang terpilih adalah mereka yang memiliki kemampuan, penguasaan materi, dan penghayatan terbaik.
Hasil FTBI tingkat Kabupaten Purworejo ini membuktikan bahwa potensi generasi muda dalam melestarikan bahasa Jawa sangatlah besar. Para pemenang yang telah ditetapkan merupakan talenta-talenta terpilih yang siap untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Keberhasilan festival ini menjadi modal penting bagi Purworejo untuk melangkah maju, sekaligus menjadi bukti bahwa upaya pelestarian budaya melalui pendidikan membuahkan hasil yang nyata dan membanggakan. (syukron)