 |
| Komunitas Difabel Desa (KDD) Sekar Arum Desa Prapaglor menggelar Tasyakuran ke-1 di Aula Balai Desa Prapaglor, Jumat (12/12/2025). (PituruhNews.com/Luthfi) |
PITURUH - Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025, Komunitas Difabel Desa (KDD) Sekar Arum Desa Prapaglor menggelar Tasyakuran ke-1 di Aula Balai Desa Prapaglor, Jumat (12/12/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi warga disabilitas untuk menunjukkan eksistensi sekaligus memperkuat semangat inklusi di tingkat desa.
Acara tersebut dihadiri Plt Camat Pituruh yang diwakili Ikhsanudin, Babinsa Koramil 09/Pituruh, Ketua Ikatan Disabilitas Pituruh (IDP) Sarino, Kepala Desa Prapaglor Heti Kusnani, perwakilan KDD Desa Wonosido, Penasehat IDP Luhur Tri Endro Sadewo, Pemuda Pelopor 2024 Achmad Luthfi Khakim, serta seluruh anggota KDD Sekar Arum.
Kepala Desa Prapaglor, Heti Kusnani, menyampaikan apresiasi atas satu tahun perjalanan KDD Sekar Arum. Ia menjelaskan bahwa sebelum komunitas ini terbentuk, kegiatan paguyuban disabilitas sudah berjalan, namun pemerintah desa ingin menghadirkan wadah resmi yang lebih terarah untuk pemberdayaan penyandang disabilitas.
“Alhamdulillah, kami berupaya menyediakan ruang bagi para penyandang disabilitas untuk bisa menuangkan karya sesuai keahlian mereka. Saat ini sudah digelar pelatihan pembuatan sapu lidi dan ijuk agar ke depan mereka mampu berkarya mandiri tanpa bergantung pada siapa pun,” ungkapnya.
Heti juga memberikan pesan motivasi agar para penyandang disabilitas terus bersemangat.
“Jangan mudah menyerah. Kekurangan bisa menjadi kelebihan ketika diolah dengan tekad dan usaha,” tambahnya.
Dari pihak kecamatan, Ikhsanudin memberikan apresiasi kepada pemerintah desa karena telah membuka ruang gerak dan kesempatan bagi warga berkebutuhan khusus untuk berkembang. Menurutnya, dukungan desa merupakan bagian penting dalam membangun lingkungan yang menerima, memberdayakan, dan memberi peluang bagi para penyandang disabilitas.
Ketua KDD Sekar Arum, Teguh, turut menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah desa.
“Anggota kami ada sekitar 61 orang, namun yang aktif baru sekitar 50 persen karena kondisi kebutuhan khusus yang berbeda-beda. Meski begitu, kami terus berupaya menggerakkan semua agar semakin percaya diri,” jelasnya.
Acara ditutup dengan doa bersama dan refleksi perjalanan satu tahun KDD Sekar Arum. Suasana hangat dan penuh kebersamaan menjadi bukti bahwa gerakan inklusi di Prapaglor berjalan nyata dan terus berkembang.
“Peringatan satu tahun KDD Sekar Arum menjadi bukti bahwa ketika pemerintah desa, komunitas, dan masyarakat bergandengan tangan, maka ruang inklusi dapat tumbuh dengan kuat. Semoga semangat ini terus terjaga, dan para penyandang disabilitas di Prapaglor semakin mampu menunjukkan potensi terbaiknya untuk berkontribusi bagi desa dan masyarakat luas,” tandasnya.
Kontributor: Luthfi
Editor: Met
