![]() |
| pelaksanaan Latihan Kader Muda (LAKMUD) yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Pituruh. (PituruhNews.com/Sukron) |
PITURUH – Upaya memperkuat kaderisasi di lingkungan pelajar Nahdlatul Ulama kembali ditegaskan melalui pelaksanaan Latihan Kader Muda (LAKMUD) yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Pituruh. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 12–14 Desember 2025, ini diikuti 28 peserta terpilih dan menjadi jenjang pengkaderan formal untuk membentuk kader yang militan, ideologis, serta memiliki kesadaran organisasi yang kuat.
Sejak hari pertama, Jumat (12/12/2025), peserta langsung disuguhkan materi fundamental seperti Analisis Sosial, Komunikasi dan Kerjasama, Ke-IPNU-an II, Ke-IPPNU-an II, serta pendalaman ideologi melalui materi Aswaja NU II dan Scientific Problem Solving. Seluruh rangkaian kegiatan disusun terstruktur dengan jeda ibadah, amaliyah NU, dan istirahat yang teratur.
Memasuki hari kedua, Sabtu (13/12/2025), dinamika pelatihan semakin meningkat. Peserta menerima materi lanjutan seperti Manajemen Organisasi, Studi Gender, Networking dan Lobbying, Ke-Indonesia-an II, hingga Teknik Rapat, Diskusi, dan Persidangan. Materi-materi tersebut dirancang untuk membentuk kader yang tidak hanya religius, tetapi juga terampil dalam berdemokrasi dan memiliki wawasan kebangsaan.
![]() |
| Latihan Kader Muda IPNU-IPPNU PAC Pituruh. (PituruhNews.com/Sukron) |
Ketua Pengurus Cabang (PC) IPNU Kabupaten Purworejo, Anim Falahudin, menegaskan bahwa LAKMUD bukan sekadar agenda formal, melainkan momentum penting untuk menanamkan kesadaran kolektif dalam berorganisasi. “Kesadaran dalam berorganisasi artinya menyadari betul bahwa kita adalah bagian dari gerakan besar Nahdlatul Ulama. Kita harus sadar akan peran, fungsi, dan tanggung jawab kita sebagai kader,” ujarnya.
Anim menjelaskan bahwa kesadaran tersebut harus diwujudkan melalui tiga pilar utama. Pertama, Kesadaran Ideologis, yakni memahami dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah sebagai dasar gerakan. Kedua, Kesadaran Peran, yaitu menyadari tugas utama sebagai pelajar yang belajar sambil berkhidmat dan menjadi teladan di lingkungan masing-masing. Ketiga, Kesadaran Regenerasi, yaitu kesiapan melanjutkan estafet kepemimpinan dan menjaga keberlangsungan organisasi.
“Tanpa tiga kesadaran ini, organisasi hanya akan menjadi rumah kosong, tidak mampu memberi manfaat dan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan kesadaran, kita bergerak bersama tanpa harus disuruh,” tambahnya.
Kegiatan resmi ditutup pada Minggu (14/12/2025) melalui Upacara Penutupan dan pembacaan janji kader, menandai lahirnya puluhan kader muda NU yang siap berkhidmah dan melanjutkan perjuangan organisasi.
Kontributor: Sukron
Editor: Met

