| Aan Rejosentiko, penggiat budaya asal Kecamatan Kemiri |
Menurut Aan, masyarakat di daerah pinggiran seperti Butuh, Kemiri, Bruno, Kutoarjo, dan kecamatan terdekat lainnya, memiliki antusiasme tinggi dan membutuhkan lebih banyak ruang kreativitas. Selama ini, berbagai event skala besar maupun hiburan publik masih sering berfokus di pusat kota dan sekitarnya.
“Bukan berarti tidak ada kegiatan di wilayah barat, hanya saja jumlahnya masih sangat terbatas. Termasuk untuk event jelajah otomotif, kebanyakan juga terpusat di sekitar kota,” ujarnya.
Aan menegaskan bahwa wilayah luar kota memiliki potensi yang tidak kalah besar untuk menjadi pusat keramaian. Ia mencontohkan Kecamatan Kemiri yang dikenal sebagai daerah penghasil komoditas unggulan, termasuk bibit tanaman yang justru banyak dicari warga dari luar daerah.
“Ini peluang besar. Jika event-event digelar lebih merata, potensi lokal akan lebih terangkat, perputaran ekonomi meningkat, dan kunjungan masyarakat pasti bertambah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Aan berharap pemerintah daerah beserta penyelenggara event dapat membuka mata bahwa geliat kreativitas tidak hanya tumbuh di pusat kota. Dengan pemerataan event dan kegiatan, pertumbuhan ekonomi dan sosial dapat dirasakan secara menyeluruh oleh warga Purworejo.
“Masyarakat pinggiran berhak merasakan euforia pembangunan dan aktivitas kebudayaan yang sama. Sudah waktunya barat Purworejo ikut menjadi panggung besar,” tegasnya.
Harapan ini diharapkan mampu menjadi pemantik bagi seluruh pihak untuk bersama-sama mendorong kemajuan Purworejo yang lebih merata, inklusif, dan berdaya saing. (PN)