Notification

×

Iklan


Tersimpan Cerita Pilu di Balik Aksi Nekat RNH Buang Bayinya, Kades Binangun Minta Hukuman Diperingan

Rabu, 11 Oktober 2017 | 17:34 WIB Last Updated 2017-10-11T10:35:58Z

Butuh,--Ulah tega RNH (22) warga Desa Binangun, Kecamatan Butuh yang membuang bayinya yang baru dilahirkannya di saluran irigasi setempat berbuah petaka. Gadis muda tersebut dipastikan akan dijerat dengan serangkaian pasal dengan ancaman hukuman cukup berat atas perbuatannya tersebut.
Meski mengaku cukup geram dengan apa yang diperbuat warganya tersebut, Kepala Desa Binangun, Karsono memohon kepada semua pihak yang menangani kasus tersebut untuk mempertimbangkan berbagai macam aspek dalam penyidikan perkara. Melihat latar belakang keluarga tersangka yang serba kekurangan, ditambah lagi Ayah tersangka RNH yang tidak mampu mencari nafkah akibat menderita penyakit katarak di kedua matanya, seyogyanya dijadikan pertimbangan oleh para aparat penegak hukum dalam memproses kasus tersebut.
"Kalau bisa diringankan hukumannya, kasihan melihat orang tuanya, selama ini hanya ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga," terang Karsono, Rabu (11/10/2017).
Karsono menceritakan, di balik perbuatan nekat tersebut memang tersimpan sebuah cerita pilu. Pada pertemuan terakhirnya dengan RNH, yaitu saat ditangkap oleh polisi, RNH menyatakan sudah menyesali perbuatannya. Kepada Karsono, RNH yang tampak pasrah sempat mengatakan malu dengan warga sekitar dan takut kepulangannya dalam kondisi hamil tua dan tanpa suami tersebut akan mencoreng nama keluarganya yang tidak tahu apa-apa. Karena rasa panik tersebutlah akhirnya RNH kemudian memutuskan untuk membuang bayinya hingga kemudian ditemukan sudah dalam kondisi menjadi mayat pada Jumat (06/10/2017) silam.
Saat saya tanyakan siapa ayah bayi yang dikandungnya, RNH mengatakan kalau tidak kenal dan hal tersebut terjadi saat ia dihipnotis hingga kemudian hamil,” ucap dia.
Apalagi ia menambahkan ada salah satu adik tersangka yang masih kelas dua MTs dan saat ini berada di Pondok Pesantren. Ibunya selama ini untuk membiayai kehidupan keluarga hanya menjadi buruh tani di Desa.
"Semua pekerjaan yang kira-kira dapat dikerjakan oleh Ibunnya, ya diikerjakan. Ada lima bersaudara, RNH anak ketiga sedangkan kedua kakaknya sudah menikah"imbuhnya.
"Jujur saya nggak tega melihat kondisi itu, dan RNH sempat bercerita bahwa Ia khilaf , dan saat bingung mau gimana, pulang dari Jakarta dengan kondisi hamil tua. Pasti akan membuat keluarganya malu," imbuh dia.
Lebih lanjut Karsono mengungkapkan, sebelum ke Jakarta RNH sempat mengikuti beberapa kursus di beberapa kota bahkan sampai Semarang, akan tetapi belum juga mendapatkan pekerjaan. Hal itu yang membuat dia sedikit frustasi dan ditambah lagi dengan tekanan ekonomi keluarga membuat dia lantas memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta.
"Sekali lagi kami mohon sebagai bahan pertimbangan kondisi tersangka dan keluarganya tersebut untuk meringankan hukumanya apalagi RNH masih muda dan masih memiliki masa depan yang panjang," pungkasnya. (Dana Nur Sehat)
 Sumber : purworejo.sorot.co
×
Berita Terbaru Update