Notification

×

Iklan


Langkanya Sumber Air di Warurejo, Warga pun Mengeluh

Jumat, 03 November 2017 | 06:43 WIB Last Updated 2017-11-02T23:43:15Z


Girigondo - Warurejo, nama daerah di dataran tinggi Dukuh Kalijangkar Desa Girigondo, daerah perbatasan paling utara dengan Desa Kalijering, memang dikenal kesulitan air. Daerah tersebut ditinggali sekitar 40 kepala keluarga (KK). Sejak dulu, sumber air dari sumur yang telah dibuat warga tidak mengeluarkan air. Sumur yang dibuat dasarannya adalah batu bebatuan sehingga tidak mengeluarkan air. Warga pun banyak yang mengeluh.

Menanggapi keluhan warga, pemerintah desa berusaha membantu warganya sendiri dengan melakukan pengeboran tanah untuk membantu mencarikan sumber air. Usaha pengeboran sudah pernah dilakukan sekitar tujuh tahun yang lalu. Karena waktu itu terjadi kendala, usaha pengeboran diputuskan untuk dihentikan. Baru-baru ini dilakukan usaha yang sama terlihat masih dalam proses sehingga belum kelihatan hasilnya.

Usaha pengeboran memang tepat dilakukan oleh pemerintah desa dalam melayani warganya. Patut diapresiasi, karena tugas pemerintah adalah melayani warganya yang kesusahan khususnya air bersih.

Bak penampungan air (tandon) dari tembok sudah dibuat namun belum bisa digunakan karena belum ada hasil dari pengeboran. Bak tandon air yang berjumlah 2 buah tersebar di beberapa titik. Setiap baknya dapat menampung sekitar 5 ton air.

Salah seorang warga, Poniyah, menuturkan, untuk mendapatkan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari harus mengambil dari mata air kecil (belik) yang dibuat di sebuah sungai kecil (kalen). Itupun jaraknya tidak dekat, setiap hari harus turun ke lembah sekitar 2 km dengan berjalan kaki. Usaha yang sangat melelahkan untuk satu pikul air. Mengambilnya pun harus antri dengan warga lain karena ukuran belik yang kecil dan keluarnya air sangat lambat.

"Saya harus mengambil air di belik untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan mandi. Jika air yang diambil tidak mencukupi terpaksa saya tidak mandi dalam sehari", ujarnya.

"Jika musim hujan tiba termasuk berkah bagi saya karena sudah tidak perlu lagi mengambil air ke belik. Jika hujan airnya saya tampung di sumur yang sudah saya buat", tuturnya.

Ditanya mengenai kebersihan air, Poniyah tidak memikirkannya yang penting kecukupan air.

Warga masih berharap usaha yang dilakukan pemerintah desa dapat membuahkan hasil sehingga air bersih bisa diperoleh dengan lebih mudah sehingga dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Juga demi kemakmuran dan kesehatan warga Desa Girigondo khususnya di daerah Warurejo.(krm)

Iklan

×
Berita Terbaru Update