KALIKOTES, (pituruhnews.com) - Memanfaatkan limbah berbahan paralon bekas, pemuda desa Kalikotes ciptakan kerajinan lampu tidur bermotif unik dan keren.
Pemuda ini bernama Rotif Ismanto (23 th) warga rt 04 / rw 01, Dusun Samarata, Desa Kalikotes, Pituruh berhasil membuat karya yang cukup unik dan penghasilan dengan membuat lampu tidur (lampion).
Rotif Ismanto mengaku, awal mula membuat kerajinan tangan berbahan paralon ini, ketika ia melihat banyak paralon bekas dirumahnya tidak terpakai, lantas berpikir untuk memanfaatkan barang bekas tersebut menjadi suatu karya yang bernilaikan ekonomi.
Setelah itu berinisiatif mencari bagaimana cara memanfaatkan paralon ini, lalu melihat-lihat disosial media melalui Youtube, akhirnya tau bagaimana cara mengelola barang tersebut menjadi barang bermanfaat.
Tidak berpikir lama, ia langsung menemukan ide dengan membuat kerajinan tangan lampion ini dengan berbahan paralon bekas.
Bahan yang diperlukan untuk membuat lampu tidur ini paralon bekas berukuran 3 inchi, dengan panjang kurang lebih 30 centimeter sampai 50 centimeter, dikombinasikan bolam lampu 3 watt, kabel 1,5 meter, spidol dan lem.
"Bagi yang ingin pesan lampu tidur, bisa dengan motif dan desain sendiri. Tidak hanya berdasarkan ketentuan model yang saya buat, " ujar Rotif, Sabtu sore, 03/2019.
Harga yang ditawarkan untuk lampu tidur ini mulai dari 70.000 sampai 80.000 ribu rupiah, tergantung tingkat kesulitan desain yang dipesan. Karena setiap pemesanan motifnya berbeda-beda.
Hasil karya yang dibuat Rotif ini dipasarkan melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Whatshaap.
"Saya menekuni usaha ini kurang lebih berjalan baru sekitar dua bulan, dengan penghasilan 2 sampai 3 juta perbulannya, " ujarnya.
Hasil karya saya juga sampai ke Tanggerang, Blora, dan Jakarta, " imbuhnya.
"Tujuan membuka usaha ini, Rotif ingin mendapatkan penghasilan tambahan, untuk mengurangi beban orangtua, dengan melatih diri lebih mandiri. '' ucapnya
Berharap usaha saya ini semakin maju dan berkembang, agar dapat memberikan dampak positif dilingkungan sekitar dengan mengurangi limbah paralon bekas dan membuka lapangan pekerjaan untuk membantu memproduksi kerajinan tangan berbahan paralon bekas. " pungkasnya. (pr-lt)