Notification

×

Iklan


Festival Film Pendek dan pameran UMKM Warnai Lauching Rumah Budaya Sae Laras

Jumat, 20 November 2020 | 19:14 WIB Last Updated 2020-11-20T12:32:40Z

KALIGESING, (pituruhnews.com)  - Festival film pendek bernama Sae Laras Film Festival 2020 sukses digelar. Gelaran festival film pendek hasil kerjasama Rumah Budaya Sae Laras Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo itu dikuti oleh 45 peserta baik dari kalangan umum dan pelajar. Festival film pendek digelar sebagai tanda di luanchingnya Rumah Budaya Sae Laras sebagai tempat untuk aktifitas seni dan kebudayaan di Kecamatan Kaligesing dan Kabupaten Purworejo, yang dinamai dengan Sae Laras Solutif.


"Alhamdulillah festival film pendek ini berjalan dengan lancar, dan antusias sineas muda Purworejo apresiasi dengan kegiatan ini, terbukti ada 45 judul film yang ikut baik dari Kategori umum dan pelajar," ungkap pemilik Rumah Budaya Sae Laras Desa Kaligono, Ki H Mukidal PWH SKM MM kepada wartawan, pada Selasa (17/11/2020).

Dikatakan, festival film pendek yang telah dibuka sejak Agustus 2020 lalu itu telah usai ditutup pada 10 November 2020. Dan malam penganugerahan film telah dilakukan pada Sabtu (14/11/2020), sekaligus dilakukan acara launching Sae Laras Solutif yang ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan tumpeng serta diisi dengan pameran UMKM, pameran perupa (lukisan) tunggal Karya Bramantyo dan sejumlah penampilan seni tari kreasi kuda lumping dan incling serta peragaan busana Batik Dewa dari Loano. 


"Alhamdulillah apresiasi juga diberikan oleh Sekretaris Kementrian PANRB, bapak Drs Dwi Wahyu Atmaji MPA, dan beliau sempat memberikan sambutan dan motivasi acara ini. Adapun selain malam penganugerahan film juga ada pameran UMKM dan pameran perupa yang berlangsung selama 4 hari, mulai Sabtu (14/11/2020) hingga Selasa (17/11/2020). Insyaalloh acara ini akan tutup dengan ngopi bareng sejumlah komunitas pelaku seni dan wisata serta pelaku UMKM, pada Selasa malam," ujarnya.


Pihaknya berharap, dengan dilaunchingnya rumah budaya Sae Laras Solutif bisa memberikan kontribusi bagi para pelaku seni, budaya dan wisata khususnya di Kecamatan Kaligesing dan Kabupaten Purworejo dalam mengembangkan dunia seni dan wisata. 


"Harapanya rumah budaya ini bisa bermanfaat dan dimanfaatkan sebagai tempat apapun untuk memajukan seni budaya dan wisata di Purworejo," harapnya.


Disebutkan secara rinci, hasil kejuaraan Sae Laras Film Festival 2020, bertema Kehidupan Seni Budaya dan Pariwisata di masa Pandemi Covid-19 yang terbagi atas tiga kategori yang dilombakan, yaitu Kategori umum, kategori SLTA dan kategori SLTP, diantaranya untuk Kategori umum juara 1 yaitu karya dari  Onny Suprantiyo dengan film berjudul Mulih, juara 2 karya Bagas Dwicahyono dengan judul Buyar, juara 3 karya Sugi Harmoko dengan judul Telat sunat, juara harapan 1 karya Muhamad Ansor dengan judul Merawat seni ditengah pandemi ala bocah ndeso dan harapan 2 karya Naufal Julianto dengan judul Gagal pit pitan.



Untuk kategori SLTA, juara 1 diraih SMKN 7 Purworejo dengan judul Seni kini, juara 2 karya SMAN 10 Purworejo dengan judul Kawin, juara 3 karya SMAN 2 Purworejo dengan judul Jenuh, harapan 1 karya SMK Kesehatan Purworejo dengan judul Tugas dan harapan 2 karya SMAN 8 Purworejo dengan judul Nguri-nguri.


Adapun untuk Kategori SLTP, juara 1 diraih SMPN 3 Purworejo dengan judul Dikon stay at home, juara 2 dari SMPN 17 Purworejo dengan judul Lepas, juara 3 karya SMPN 17 Purworejo dengan judul Bening, harapan 1 karya SMPN 19 Purworejo dengan judul Solutif, dan harapan 2 karya SMPN 11 Purworejo dengan judul Pendekar dari selatan.


Sementara itu, bahwa SMA N 10 Purworejo mendapatkan  juara II kategori SLTA, Dra. Setyo Mulyaningsih, M. Pd. B.I, selaku kepala sekolah mengucapkan selamat untuk seluruh tim yang terlibat. Beliau juga berpesan supaya anak-anak SMAN 10 Purworejo bisa terus berproses yang baik dan tetap semangat. Kegiatan yang dilakukan dengan menjalankan protokol ketat, membuat SMAN 10 Purworejo hanya mengirimkan perwakilan tim saja.


Tim film yang tidak bisa datang dan mengikuti kegiatan melalui streaming youtube pun merasa senang. Enggie misalnya, dia mengaku heboh ketika film Kawin dibacakan sebagai juara kedua “Sampai teriak-teriak saya,” katanya tertawa. 


Okta Adetya, pembina ekstrakurikuler film mengatakan banyak dari anggota tim yang baru pertama kali terlibat film “Alhamdulillah. Kemenangan film yang mengambil lokasi di D’Loano Glamping dan Borobudur Highland ini semoga menjadi awal yang baik, karena tim juga banyak dari kelas X yang notabene masih baru di perfilman. Semoga mereka mau untuk terus belajar.” pungkasnya. (wid)

Iklan

×
Berita Terbaru Update