Notification

×

Iklan

Kesehatan Mental Pelajar di Tengah Pandemi COVID-19

Sabtu, 20 Maret 2021 | 08:18 WIB Last Updated 2021-03-20T01:18:08Z

Ilustrasi Anak Stress Karena Pembelajaran Daring. Sumber: m.dream.co.id

Pandemi telah mengakar, meluluh lantakkan semua sektor dan memang saat ini telah menyeret kita semua ke dimensi waktu yang berbeda. Wabah ini juga sukses memforsir tenaga kesehatan dan praktisi lainnya, dua bahkan tiga kali lipat dari tuntutan yang mereka hadapi biasanya. Tapi, terlepas dari masalah kesehatan, mental health, sanitasi, dan sebagainya, pendidikan juga menjadi salah satu sektor yang bergeser dengan sangat cepat dan dahsyat. Sejak merebaknya pandemi yang disebabkan oleh virus Corona di Indonesia, banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebarannya. Salah satunya adalah melalui surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) No 1 tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Melalui surat edaran tersebut pihak Kemendikbud memberikan instruksi kepada satuan pendidikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan pelajar maupun mahasiswa untuk belajar dari rumah masing-masing. Akhirnya pemerintah melakukan kebijakan pembatasan sosial, terutama diterapkan  pada proses belajar mengajar di sekolah maupun di perguruan tinggi. Para pelajar terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring sampai detik ini. Lamanya periode belajar mengajar secara daring pun menimbulkan stres di kalangan pelajar, maka dari itu dibutuhkan dukungan kesehatan mental bagi mereka, agar tetap menikmati proses belajar mengajar tanpa merasakan beban dan kebosanan.


Sebenarnya, pemicu stres seorang pelajar saat melakukan pembelajaran jarak jauh bisa dari metode pembelajaran yang berbeda dengan biasanya saat tatap muka secara langsung, keterbatasan gadget yang dimiliki, termasuk adanya keterbatasan sinyal atau kuota internet, dan pemberian tugas sekolah yang tidak disesuaikan dengan kondisi siswa,  serta keterbatasan kemampuan pendamping anak. “Berdasarkan hasil riset Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia 2020, semakin tinggi jenjang sekolah anak, maka semakin rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Sehingga, guru dan orang tua berperan penting sebagai pendamping pertama bagi anak yang dapat menenangkan dan memberikan dukungan psikologis bagi mereka.” Saat ini peran orang tua dan guru sangatlah penting bagi anak atau pelajar, misal menjadi pendengar yang baik atas semua keluhan dan perasaan anak, agar anak dapat mengeluarkan semua perasaannya, kemudian sebagai pendamping juga harus membantu anak menyesuaikan diri dalam situasi yang berbeda seperti saat ini. Menurut saya, tidak interaktifnya siswa saat proses pembelajaran itu dipicu oleh rasa bosan yang teramat besar pada dirinya, terlebih tidak adanya kegiatan interaksi langsung karena saat ini yang dilakukan hanya melalui virtual.


Siswa merasa cepat bosan pasti disebabkan karena metode daring yang terlalu monoton, tidak seperti biasanya saat mereka melakukan pembelajaran di sekolah, saat mereka berada di sekolah mereka bisa bebas berinteraksi dengan temannya, belajar bersama, sambil meng-explore lingkungan sekolah serta ruang kelas, sehingga tidak timbul rasa bosan. Yang mereka rasakan hanya senang dan gembira karena bisa bertemu dan bermain bersama. Untuk mengatasi kendala seperti yang telah tadi saya paparkan diatas mengenai rasa bosan yang dialami anak, pendidik bisa mengubah metode pembelajaran yang tadinya terkesan monoton untuk lebih interaktif lagi, contohnya mengarahkan siswanya untuk membuat suatu hal yang mengasah kreativitas mereka, sehingga ada interaksi aktif, baik guru ke siswa, maupun antar siswa. Pada intinya, pembelajaran secara daring atau e-learning, dibutuhkan komunikasi antara guru, orang tua, dan anak. Kepada pendidik, sebaiknya jangan hanya melakukan kewajibannya saja, tetapi tulus untuk mengajar anak agar dia bisa lebih aktif dan nyaman seperti biasanya saat mereka melakukan pembelajaran secara tatap muka. 


Karya Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nama   : Delyla Millenia Valent

Prodi    : PGSD’18

TTL     : Purworejo, 14 Februari 2000

Iklan

×
Berita Terbaru Update