Kenakalan remaja
adalah perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang
dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk
pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang.
Kenakalan remaja
dilakukan oleh remaja yang gagal dalam menjalani proses perkembangan jiwanya,
baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan
masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan
emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud
dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun
remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya,
perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma
terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa
rendah diri.
Kenakalan remaja suatu
kegagalan dalam pemenuhan tugas perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam
mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki remaja lain seusianya selama
masa perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas perkembangan menjadikan
remaja sadar dan peka terhadap norma, sehingga remaja mampu menahan dorongan
pemuasan dalam diri agar tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku.
Sebaliknya, kegagalan dalam tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu
remaja menjadi kurang peka terhadap norma dan aturan yang berlaku. Ini menyebabkan
individu remaja menjadi rentan berperilaku melanggar aturan bahkan melakukan
tindakan kriminal.
Kenakalan remaja
dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku
menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari
berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku.
Perilaku menyimpang dianggap sebagai sumber masalah karena membahayakan
tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat
mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak
melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Jenis kenakalan
Sunarwiyati (1985),
membagi kenakalan remaja ke dalam tiga tingkatan.
- Kenakalan
biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah
tanpa pamit.
- Kenakalan
yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti mengendarai
kendaraan bermotor tanpa SIM,
mengambil barang orang tua atau orang lain tanpa ijin.
- Kenakalan
khusus, seperti penyalahgunaan obat terlarang, seks bebas, pencurian.
Kenakalan remaja juga
dibagi menjadi tiga yaitu:
- Kenakalan,
kejahatan yang dilakukan anak dibawah umur yang menyebabkan anak tersebut harus
berhadapan dengan hukum dan ditangani dengan sistem peradilan anak.
- Perilaku
kriminal, kejahatan yang ditangani oleh peradilan pidana.
- Pelanggaran
status, pelanggaran yang termasuk pelanggaran ringan. Contoh: bolos
sekolah.
Penyebab kenakalan
Faktor internal
- Krisis
identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
- Kontrol
diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret
pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui
perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal
- Keluarga
dan Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga,
atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada
remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan
anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman
sebaya yang kurang baik.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Untuk mengatasi/mencegah agar tidak terjadi kenakalan
remaja bisa dilakukan dengan cara :
- Perlunya
kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.karena dengan
adanya rasa kasih sayang dari orang tua maka anak akan merasa diperhatikan
dan dibimbing.dan dengan kasih sayang itu pula akan mudah mengontrol
remaja jika ia mulai melakukan kenakalan.
- Pengawasan
yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti TV, Internet,
Radio, Handphone dan lain- lain.
- Perlunya
bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih
banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya
pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini seperti beribadah dan
mengunjung tempat ibadah sesuai dengan iman dan kepercayaannya
Penulis : Setyo Gumelar/Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purworejo