Kasat Reskrim Purworejo AKP Ryan Eka Cahya S.I.K, M.Si mengatakan terkait informasi yang tersebar di masyarakat melalui media sosial whatsaap perihal korban klitih/pengeroyokan, pihak sudah melaksanakan penyelidikan dan informasi tersebut hoax dan korban sudah membuat klarifikasi melalui video.
Dari hasil penyelidikan terkait informasi klitih pada Senin,24 oktober 2022 oleh Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Purworejo berserta Unit Reskrim Polsek Kemiri yaitu melakukan cek TKP dan meminta keterangan saksi di sekitar TKP, namun tidak ada saksi yang melihat atau mendengar tentang adanya kejadian tersebut.
Ryan menambahkan juga saat mencari rekaman cctv disepanjang jalur tempat kejadian perkara dan tidak menemukan adanya cctv yang mengarah ke arah pelaku seperti yang korban ceritakan.
"Kami sudah meminta keterangan ulang kepada korban klitih yang terjadi pada tanggal 20 Oktober 2022 kemarin, NG (16th) warga desa Bedono Kluwung ini sudah dimintai keterangan korban ini tidak bisa menunjukkan bukti dan saksi yang melihat kejadian tersebut, dan setelah dilakukan pengamatan lagi ke jaket tersebut yang terdapat sobek dengan keterangan korban yang diceritakan tidak sesuai." kata Ryan
Diceritakan lanjut, korban ini mengakui bahwa telah membuat kegaduhan dengan membuat berita bohong atau hoaks. Dari keterangan korban, korban ini pada saat itu naik sepeda motor dari Pituruh akan pulang kerumahnya ke desa Bedono Kluwung, ini mengenakan pakaian jaket. Karena dalam kondisi hujan melepas dan diduduki dijok sepeda motor yang dikendarainya.
Dan pada saat sampai depan SMA N 4 Purworejo jaket tersebut jatuh masuk kedalam rantai sepeda motor yang dikendarai dan mengakibatkan sobek tidak beraturan pada bagian depan dekat kerah jaket, sobek di lengan sebelah kiri.
"Dari hasil penyelidikan bahwa di Kemiri tidak ada klitih, namun dari keterangan korban merasa takut dimarahi oleh simbahnya kalau sampai rumah maka berinisiatif untuk mengarang cerita yaitu habis dikeroyok oleh 3 orang di jalan dengan menggunakan senjata jenis gergaji diserang dari arah belakang mengenai jaket yang di pakai mengakibatkan sobek dibagian depan dekat kerah sampai lengan sebelah kiri sobek tidak beraturan. Dan setelah itu oleh korban membagikan melalui grup whatsaap serta dibuat status whatsaap di handphone korban, kemudian menjadi viral adanya korban klitih." ucap Ryan.
Ryan Eka Cahya juga mengatakan bahwa korban ini mendapat inspirasi tentang istilah klitih karena sering menonton berita klitih yang terjadi di daerah jogyakarta dimedsos tiktok. "Atas kejadian ini korban mengakui kesalahan telah berbohong dan sudah membuat pernyataan video klarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya terjadi." imbuhnya.
"Untuk diwilayah kecamatan Kemiri khususnya dan kabupaten Purworejo tidak ada kelompok klitih dan situasi aman dan kondusif. Dan untuk masyarakat dihimbau harus tetap berhati-hati saat bepergian dan berkendara. " tutupnya.
Sumber : Satreskrim Purworejo