Notification

×

Iklan

Memahami Konsep Belajar Secara Terpadu

Kamis, 03 November 2022 | 08:22 WIB Last Updated 2022-11-07T01:24:58Z

Oleh, Muhrodi, A.Ma.Pd
Kepala Sekolah SDN Girigondo
Belajar meruapakan proses terpadu yang secara aktif melibatkan semua aspek, yang meliputi aspek fisik, social, emosional, intelektual dan moral. Sehingga belajar itu tidak hanya berakibat perubahan terhadap satu aspek saja, melainkan perubahan terhadap dua aspek, tiga aspek, atau seluruh aspek. Proses belajar yang melibatkan berbagai aspek ini, memungkinkan dapat mewujudkan manusia yang berkualitas.

Belajar tidak hanya mengakibatkan anak didik menjadi pandai, terampil, berkomitmen sosial yang tinggi maupunj ahli ibadah, namun dengan belajar anak didik menjadi insane yang selalu mengabdi kepada Tuhan yang Maha Esa dan sip menjadi individu yang mewujudkan keunggulan wawasan dan karyanya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan keberadaan belajar sebagai proses terpadu. Pertama,secara keseluruhan belajar dapat membantu perkembangan individu seutuhnya. Maksudnya keseluruhan yaitu memungkinkan individu dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara utuh serta memenuhi segala kebutuhan individu untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan irama perkembangannya. Misalnya kurang lebih pada waktu umur setahun, seorang anak sudah dapat berjalan.

Kedua,belajar merupakan aktivitas pemerolehan pengalaman menempatkan individu sebagai pusat segala – galanya. Dengan demikian pentingnya pengalaman yang ada di lingkungan bergantung pada sejauh mana seorang individu mewujudkan pengalaman tersebut secara positif sebagai subjek belajar. Dengan mewujudkan atau mengapresiasikan pengalaman setiap individu, proses belajar jadi lebih mnyenangkan dan memungkinkan semua aspek yang terdapat dalam diri individu secara keseluruhan terlibat dalam proses pembelajaran.

Ketiga, belajar lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif dan intensif. Contoh proses pembelajaran siswa secara aktif misalnya dengan cara seorang guru memberikan tugas kelompok, kemudian tugas kelompok itu dipresentasikan di depan kelas. Sedangkan proses pembelajaran siswa secara intensif misalnya  dengan adanya pemadatan jadwal belajar.

Keempat, belajar menempatkan individu pada posisi yang khusus dalam suasana kebersamaan dalam penyelesaian suatu persoalan.upaya yang dapat dilakukan misalnya dengan dibentuk kelompok belajar kooperatif. Dengan proses belajar kooperatif setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menyatakan pendapatnya, mengemplementasikan penalarannya, maupun membagikan pengalamannya untuk memecahkan suatu persoalan. Sehingga memungkinkan terhindar dari kompetensi yang tidak sehat.

Kelima, belajar sebagai proses terpadu mendorong individu untuk belajar terus. Dengan kata lain, seseorang dalam belajar tidak hanya sebatas berusaha untuk mendapatkan informasi, namun yang lebih penting yaitu bagaimana proses dalam mendapatkan informasi tersebut. Dengan demikian, tidak ada dan tidak akan pernah ada berakhirnya proses belajar serta tidak pernah merasa puas, sehingga secara terus menerus mencari kebenaran ilmiah.

Keenam, belajar sebagai proses terpadu memberikan kebebasan seluas – luasnya kepada siswa dalam menentukan posisi dan langkah yang sesuai dengan kondisi objektif masing – masing siswa. Misalnya siswa diberi kesempatan untuk memilih tugasnya sendiri. Dengan demikian, tidak ada sedikitpun penekanan terhadap siswa dan proses pembelajaran bergantung pada siswanya sendiri, sejauh mana mereka mengapresiasikan dirinya.

Ketujuh, belajar sebagai proses terpadu dapat berfungsi dan berperan secara efektif. Efektif disini maksudnya dapat menciptakan lingkungan belajar yang secara total memberikan fasilitas peningkatan pertumbuhan dan perkembangan dalam semua aspek. Hal ini bukan berarti lingkungan sangat penting dibandingkan diri siswa. Namun lingkungan disini mendukung siswa untuk melakukan berbagai kegiatan yang lebih luas.

Kedelapan, pembelajaran bidang studi tidak dilakukan secara terpisah melainkan dilaksanakan secara terpadu. misalnya keterpaduan dilakukan dengan bertumpu pada suatu bidang tertentu dan bidang yang lainnya hanya dikaitkan ketika bidang tersebut dibutuhkan dalam bitang utamanya. Pembelajaran terpadu ini diharapkan siswa dapat memecahkan masalah secara holistic, karena tanpa disadari persoalan dalam kehidupan sehari – hari tidak bersifat sederjhana, melainkan membutuhkan keterpaduan antar ilmu disiplin.

Kesembilan, belajar sebagai proses terpadu melibatkan hubungan antara sekolah dengan keluarga. Guru berperan dalam proses pembelajaran siswa di sekolah. Ketika di sekolah, guru berkuasa penuh mengembangkan potensi siswa. Selain itu, orang tua juga tidak hanya ber[eran dalam memberikan biaya pendidikan saja, melainkan juga mendorong dan mendukung anak dalam pendidikan. Tidak dapat dipungkiri peran akademik dan edukatif sangat dituntut pada jaman sekarang. Karena keberhasilan anak tidak hanya cukup dengan sentuhan guru saja yang waktunya sangat terbatas, tetapi peran orang tualah yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan anak - anaknya.


Iklan

×
Berita Terbaru Update