Disampaikan beberapa tahun terakhir bangsa-bangsa di dunia tengah menghadapi himpitan krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, krisis iklim dan bahkan krisis geopolitik yang puncaknya menambah ketidakpastian dalam segala sendi kehidupan. Pada peringatan 77 Tahun Hari Koperasi kali ini, menjadi penting untuk merefleksikan peran koperasi di tanah air yang sedang menghadapi tantangan serupa.
"Lebih dari 99 persen dari pelaku usaha di tanah air adalah usaha mikro. Tiap-tiap krisis, populasi usaha mikro semakin melebar hingga menyebabkan terjadinya persaingan usaha yang kompleks," katanya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa tidak hanya antara usaha mikro dengan skala usaha yang lebih besar, tetapi mereka telah bersaing antar sesama usaha mikro untuk memperebutkan “kue ekonomi” yang semakin terbatas.
"Fungsi koperasi berperan sebagai ekosistem pendukung ekonomi usaha mikro dan kecil, koperasi harus terlebih dahulu hadir sebagai pemberdaya anggota. Tidak hanya sekedar memenuhi ambisi sebagian pengurusnya, dunia terus berubah koperasi harus menyempurnakan gerakannya menjawab tantangan zaman," ujarnya.
Ditambahkan peran koperasi di tengah himpitan krisis dan serba ketidakpastian hari ini, harus semakin “egile” yakni memiliki kemampuan adaptasi lebih cepat, lebih inovatif dan lebih akuntabel. Sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar kepada anggota dan lingkungannya.