Notification

×

Iklan

Komunitas Pecinta Kencreng Purworejo Tolak Kehadiran Sound Horeg dalam Kirab Santri

Jumat, 14 Februari 2025 | 18:43 WIB Last Updated 2025-02-14T15:12:03Z

foto komunitas pecinta kencreng saat main bareng di Kutoarjo
PURWOREJO, (pituruhnews.com) - Tradisi lokal di Kabupaten Purworejo kian mengalami perubahan dengan masuknya budaya baru. Salah satu fenomena yang menjadi perhatian adalah hadirnya "Sound Horeg" dalam prosesi arak-arakan Khotmil Qur'an, khususnya dalam Kirab Santri atau Pawai Ta'aruf yang diselenggarakan di berbagai kecamatan.


Menanggapi hal ini, Komunitas Pecinta Kencreng Purworejo secara tegas menyatakan keberatan terhadap penggunaan "Sound Horeg" dalam prosesi Kirab Santri. Koordinator Pusat Komunitas Pecinta Kencreng Kabupaten Purworejo, Kuwadi, melalui akun media sosial Facebook-nya, mengungkapkan bahwa fenomena ini telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir dan berdampak pada pergeseran nilai-nilai tradisi.


"Kami dari Pengurus Pusat Komunitas Pecinta Kencreng Kabupaten Purworejo dengan tegas menolak kehadiran 'Sound Horeg' dalam barisan Kirab Santri. Hal ini penting demi menjaga kesakralan tradisi dan melestarikan kesenian lokal," ujar Kuwadi, kepada tim Pituruh News, Jum'at, 14/02/2025.

Menurutnya, meskipun komunitas ini sering terlibat dalam berbagai pawai budaya, karnaval, dan kirab lainnya, mereka tetap mengutamakan kearifan lokal. Oleh karena itu, mereka menghimbau kepada seluruh panitia Kirab Santri di Kabupaten Purworejo untuk tidak meloloskan atau menyertakan "Sound Horeg" dalam acara tersebut.


"Prinsip kami mengacu pada nilai 'Al Muhafadhoh Ngala Qodimissholih Wal Ahdu Bijadiidil Aslah', yaitu melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik. Kami mendukung penuh kesenian lokal seperti Kencrengan, Cingpoling, Calung-Angklung, dan Drumband yang lebih sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat," tambahnya.


Selain mengganggu kesakralan acara, keberadaan "Sound Horeg" dinilai juga berdampak pada terganggunya pertunjukan kesenian lokal. Oleh karena itu, Komunitas Pecinta Kencreng menegaskan bahwa partisipasi mereka dalam Kirab Santri hanya dapat dilakukan jika panitia memastikan tidak ada penggunaan "Sound Horeg" dalam acara tersebut.


"Apabila tuntutan ini tidak diindahkan, maka kami dengan tegas menyatakan tidak akan ikut serta dalam arak-arakan Khotmil Qur'an," tutup Kuwadi.


Dengan adanya pernyataan ini, diharapkan panitia penyelenggara Kirab Santri dapat mempertimbangkan aspirasi dari komunitas pecinta kesenian lokal demi menjaga kelestarian budaya di Kabupaten Purworejo.


Sebagai bentuk penyampaian sikap ini, Komunitas Pecinta Kencreng Purworejo juga menyampaikan pernyataan ini kepada berbagai pihak terkait, termasuk Pengurus Assosiasi Kuda Jingkrak Purworejo, Dinas Kebudayaan Kabupaten Purworejo, MDS Rijalul Ansor Kabupaten Purworejo, Paguyuban Angklung Purworejo, serta Laskar Sapu Jagad dan Perguruan Magicom Sakti. Harapannya, dengan adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat dan budaya, kesenian tradisional dapat terus dilestarikan dan dihormati dalam setiap prosesi keagamaan dan budaya di Kabupaten Purworejo. 

×
Berita Terbaru Update