![]() |
Anggota DPRD Jateng Muhaimin |
Menurut Muhaimin, kondisi jalan di Kalijambe sangat ekstrem dengan kontur menurun panjang yang telah berulang kali menyebabkan kecelakaan fatal. Ia menilai, sudah waktunya Pemprov bertindak tegas tanpa menunggu tragedi berikutnya.
"Kecelakaan di Kalijambe ini bukan yang pertama. Jalur ini ekstrem, menurun panjang, dan telah berulang kali memakan korban. Pemprov tak boleh lagi menunggu tragedi berikutnya," tegas Muhaimin dalam keterangannya.
Ia menekankan bahwa pembangunan jalur penyelamat adalah kebutuhan mendesak dan menyangkut keselamatan warga pengguna jalan.
"Saya mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera membangun jalur penyelamat di Kalijambe. Ini bukan soal teknis, ini soal nyawa," tegasnya.
Usai kejadian terbaru, Muhaimin mengaku langsung berkoordinasi dengan Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hj. Nur Sa’adah, untuk memastikan agar pembangunan jalur tersebut masuk dalam prioritas pembangunan wilayah selatan Jawa Tengah.
“Kita tidak bisa lagi menormalisasi bencana. Jika Pemprov dan stakeholder tidak segera bergerak, maka kita sedang membiarkan warga menghadapi maut tanpa perlindungan,” ujarnya.
Muhaimin menambahkan, dirinya bersama Komisi D DPRD Jateng akan mendorong agar alokasi anggaran pembangunan jalur penyelamat ini masuk dalam APBD Perubahan 2025 atau paling lambat RAPBD 2026.
“Keselamatan rakyat adalah prioritas. Masalah ini tidak bisa dibiarkan hanya jadi konsumsi lokal. Pemprov, Pemkab, dan pemerintah pusat harus duduk bersama. Jangan menunggu korban baru untuk bertindak,” pungkasnya.