![]() |
Kungkrus Kencreng PAC GP Ansor Kutoarjo |
Mengusung tema “Merawat Tradisi, Menguatkan Ukhuwah, Meneguhkan Aswaja”, kegiatan ini dihadiri ratusan kader Ansor, Banser, dan Rijalul Ansor dari seluruh ranting se-Kecamatan Kutoarjo. Sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir, di antaranya Camat Kutoarjo Nur Huda, S.STP., M.IP., Kapolsek AKP Sakino, S.E., perwakilan Koramil Peltu Budi Purnomo, Ketua Tanfidziyah MWCNU Kutoarjo KH. A.M. Wahidin, S.Pd.I., serta perwakilan PC GP Ansor Kabupaten Purworejo KH. R. Muhammad Firdaus.
Rangkaian acara dimulai dengan dzikir tahlil oleh tokoh agama setempat, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Ansor, Mars Banser, dan Syubbanul Wathan yang dipimpin oleh Kasatkoryon Banser Kutoarjo, Sahabat Tukiyo. Pembacaan Maulid Al-Barzanji kemudian dilantunkan oleh tim MDS Rijalul Ansor PAC Kutoarjo.
Dalam sambutannya, KH. A.M. Wahidin memberikan apresiasi atas semangat kader Ansor dalam menjaga tradisi dan menghidupkan syiar Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah. “Kegiatan seperti ini sangat penting sebagai media dakwah dan pelestarian tradisi. Semoga istiqamah dan membawa berkah,” ucapnya.
Camat Kutoarjo, Nur Huda, turut menyampaikan dukungan terhadap gerakan keagamaan yang digagas pemuda. “Selapanan Rijalul Ansor ini bukan hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memperkuat keguyuban dan semangat kebersamaan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan PC GP Ansor Kabupaten Purworejo, KH. R. Muhammad Firdaus, menyampaikan pesan dari Ketua PC GP Ansor KH. Khabib Anwar yang berhalangan hadir. Ia menyoroti pentingnya melestarikan tradisi seperti kencrengan sebagai warisan budaya dan wasilah dakwah. “PC sangat bangga dengan sahabat PAC Kutoarjo. Kencrengan bukan sekadar seni, tapi juga jejak dakwah para kiai,” ujarnya.
Pengajian inti dalam kegiatan tersebut diisi oleh Gus Muhammad Zainal Abidin, M.Pd., mantan pengurus PC GP Ansor Kota Kediri. Dalam kajiannya, beliau membahas kitab Hujjah Ahlussunnah Wal Jama’ah karya KH. Ali Ma’shum Krapyak dan menekankan pentingnya mengikuti ulama sebagai pedoman hidup beragama. “Ulama adalah pelita dunia dan cahaya akhirat,” tegasnya mengutip sabda Nabi.
Sebagai penutup, digelar kungkrusan atau latihan bersama 20 grup kencreng se-Kecamatan Kutoarjo. Sesi ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus wadah kolaborasi antargrup seni tradisional.
PAC GP Ansor Kutoarjo berkomitmen menjadikan program Selapanan Rijalul Ansor sebagai ruang kaderisasi spiritual, syiar keagamaan, dan pelestarian budaya dalam semangat keaswajaan dan kebangsaan.
(Hardi)