![]() |
Tradisi suroan desa Kerep Kemiri |
Dalam suasana khusyuk dan hangat, Kepala Desa Kerep, Setiyo Haryanto, turut hadir dan menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Islam kepada seluruh warga. “Semoga tahun ini menjadi momentum perbaikan diri dan peningkatan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya di hadapan jamaah.
Kegiatan dilanjutkan dengan bersih-bersih makam para leluhur desa, yakni Makam Mbah Tumenggung di RT 01 RW 01 dan Mbah Jeneng di RT 02 RW 02. Kegiatan ini dipandu oleh sesepuh desa, Maniso, yang juga mantan Kepala Desa Kerep. Dengan penuh hormat, warga bergotong royong membersihkan makam sebagai bentuk takzim kepada para pendahulu yang telah berjasa membangun desa.
Puncak dari rangkaian Suroan ini adalah tradisi pemotongan kambing kendit, simbol rasa syukur dan harapan atas limpahan berkah. Syukuran ini dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Kerep, dan dagingnya dibagikan serta dinikmati bersama oleh seluruh warga yang hadir.
Chairul Arifin, Kasi Kesejahteraan Desa, mewakili Pemdes Kerep menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung kelestarian budaya ini. “Tradisi ini bukan sekadar ritual tahunan, tapi juga bentuk nguri-uri warisan budaya Jawa dan Islam. Semoga terus tumbuh di hati generasi muda, mempererat rasa handarbeni dan kekeluargaan, serta membawa berkah hasil pertanian bagi warga Kerep,” tuturnya.
Dengan tetap menjaga nilai-nilai spiritual, budaya, dan kebersamaan, Suroan di Desa Kerep, Kemiri menjadi cermin kuatnya identitas lokal di tengah arus modernisasi zaman. Sebuah warisan yang hidup, tumbuh, dan dirawat bersama.