Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial Positif di IBISA Purworejo |
“Hari ini kita menyelenggarakan pelatihan jurnalistik dan media sosial positif. Ini adalah agenda rutin dari IBISA setiap satu semester sekali, yang bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan sesuai kebutuhan mereka sebagai generasi muda,” jelas Siska.
Ia menambahkan bahwa melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana menulis dengan baik, menyusun caption yang sopan dan informatif, serta bersikap bertanggung jawab saat menggunakan media sosial.
“Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami sebab-akibat dari setiap aktivitas bermedia sosial dan mampu memanfaatkan peluang positif yang ada,” imbuhnya.
Ketua panitia, Muhammad Fa’iq Mujtaba, turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya pelatihan ini.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran narasumber, bapak ibu dosen, dan teman-teman sekalian dalam acara ini. Kehadiran Anda semua merupakan wujud dukungan dan semangat yang luar biasa bagi kita semua,” ungkap Fa’iq.
Ia menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bentuk upaya kolektif menciptakan ruang publik yang sehat dan bertanggung jawab di era digital.
“Acara ini merupakan salah satu bentuk upaya kita bersama untuk menciptakan ruang publik yang sehat, cerdas, dan penuh tanggung jawab. Di satu sisi, perkembangan teknologi dan media sosial telah memudahkan siapa saja untuk menyebarkan informasi dengan cepat. Namun, di sisi lain, tantangannya juga semakin kompleks: berita hoaks, ujaran kebencian, misinformasi, serta penggunaan media sosial yang kurang bijak,” paparnya.
“Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan literasi jurnalistik bagi mahasiswa dan masyarakat, sehingga mampu menghasilkan tulisan yang akurat, menarik, dan edukatif. Lebih lanjut, diharapkan peserta dapat mengelola media sosial dengan bijak, menciptakan konten yang tidak hanya viral tetapi juga bermanfaat dan membangun,” tambahnya.
Fa’iq juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama pelaksanaan acara:
“Saya sebagai perwakilan dari panitia mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini.”
Salah satu peserta, Yazila Bila Kusumaningsih, mengungkapkan kesan positifnya.
“Saya mendapat wawasan baru karena sebelumnya belum pernah belajar ilmu jurnalistik. Harapannya, pelatihan seperti ini bisa terus dikembangkan agar jangkauannya lebih luas dan bernilai nasionalisme,” tuturnya.
Menutup sesi pelatihan, narasumber Achmad Luthfi Khakim menegaskan bahwa jurnalisme bukan sekadar tentang menulis, tetapi menyangkut tanggung jawab moral menyampaikan informasi yang benar dan bermanfaat.
“Etika jurnalistik harus menjadi fondasi utama dalam setiap aktivitas kepenulisan dan bermedia. Kode etik seperti verifikasi informasi, cover both sides, serta menghindari hoaks harus dijunjung tinggi. Mahasiswa harus sadar bahwa satu tulisan bisa membentuk opini publik, maka tanggung jawab moral sangat diperlukan,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, IBISA Purworejo kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga bijak dan berintegritas dalam berkomunikasi di era digital.