![]() |
Krisis Air Bersih di Wonosobo |
Tak hanya di Sapuran, gangguan distribusi air bersih juga dirasakan warga di beberapa kecamatan lain seperti Kalikajar dan Kertek. Sejumlah wilayah bahkan mengalami penghentian aliran air secara total.
Warga terdampak mengeluhkan kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, mulai dari memasak, mandi, mencuci, hingga keperluan ibadah. Sebagian terpaksa mencari sumber air alternatif di luar rumah.
“Kalau mau buat minum atau masak ambil air di mushola, Mas. Kalau mau mandi harus ke Sungai Mangir,” ujar Ari Sunandar, warga Kelurahan Sapuran, pada Sabtu (19/7/2025).
Berdasarkan informasi dari lapangan, perbaikan pipa belum bisa dilakukan secara menyeluruh karena proyek drainase di Kaliwaru masih berlangsung. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada Rabu, 23 Juli 2025, dan selama proses pengerjaan, perbaikan pipa belum memungkinkan dilakukan.
“Belum bisa ditangani sekarang, Pak. Karena masih ada pengerjaan sampai hari Rabu. Pipanya kena bego,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Direktur Teknik Perumda Tirta Aji, Edikus Heriance, membenarkan adanya kerusakan pada pipa distribusi utama dan menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengawasan serta penyesuaian teknis di lapangan.
“Saat ini masih dalam proses perbaikan dan pengawalan galian drainase di Kaliwaru. Penanganannya menyesuaikan dengan kondisi kerusakan yang terjadi,” jelas Edikus.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai distribusi air bersih darurat untuk warga yang terdampak penuh. Masyarakat berharap agar pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengupayakan solusi sementara demi memenuhi kebutuhan dasar mereka.