![]() |
pengukuhan bunda literasi kabupaten Purworejo oleh Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti |
Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya festival tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali semangat membaca, menulis, dan berpikir kritis di tengah masyarakat.
“Festival Literasi Purworejo 2025 mengangkat tema Purworejo Berseri: Pinter Bocahe. Ini bukan sekadar slogan, melainkan tekad kita bersama untuk membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing, selaras dengan visi pembangunan daerah,” tegasnya.
Bupati menambahkan, budaya literasi bukan hanya tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan, tetapi juga harus tumbuh di keluarga, masyarakat, dan lingkungan sosial.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyambut baik peluncuran Logo Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo. Menurutnya, logo baru ini bukan sekadar identitas visual, tetapi juga simbol semangat baru untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang inklusif, menarik, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Acara juga dirangkai dengan Pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Purworejo. Para Bunda Literasi diharapkan menjadi penggerak aktif, inspirasi bagi komunitas, sekaligus penghubung program literasi dari tingkat desa hingga kabupaten.
Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan gerakan literasi sebagai bagian dari lompatan besar menuju Indonesia Emas 2045.
“Masyarakat yang literat adalah fondasi utama bangsa yang maju, toleran, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinpusip, Stephanus Aan Isa Nugroho, mengungkapkan bahwa pada hari pertama festival telah dilakukan peluncuran rebranding logo perpustakaan, pengukuhan 16 Bunda Literasi, serta pembukaan bazar buku.
“Acara ini langsung dibuka oleh Bupati Purworejo Ibu Yuli Hastuti. Festival Literasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan literasi masyarakat, tetapi juga menggerakkan komunitas dan masyarakat bersama-sama meningkatkan minat baca demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Aan menambahkan, festival ini juga menampilkan pameran lukisan dari Komunitas Purworejo Fine Art. Rebranding logo perpustakaan diharapkan dapat menjadi ide segar untuk menarik minat masyarakat agar lebih dekat dengan literasi, sejalan dengan komitmen program Purworejo Berseri: Pinter Bocahe.
Festival dibuka setiap hari pukul 09.00–21.00 WIB selama periode berlangsung. Beragam kegiatan digelar, di antaranya Bazar dan Book Fair bersama Gramedia dan Paguyuban Penerbit Jogja, Pameran Seni Rupa, Panggung Seni Budaya dan Literasi, Workshop dan Talkshow, serta Nonton Film Bareng. Pengunjung juga dapat mengikuti Bedah Buku, berbagai lomba kreatif, dan Kopdar Diecaster Purworejo (Fun Race).
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ajang untuk meningkatkan minat baca, memperluas wawasan literasi, serta mempererat hubungan antar komunitas literasi, seni, dan budaya di Kabupaten Purworejo,” pungkasnya.