Notification

×

Iklan

Peningkatan Kompetensi Berbahasa Jawa, Wilcambidik Pituruh Latih Guru

Selasa, 12 Agustus 2025 | 20:22 WIB Last Updated 2025-08-12T13:22:47Z
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI)
PRIGELAN, Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan Bahasa Jawa sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa, Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Wilcambidik) Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) bagi guru SD se-kecamatan Pituruh. Acara yang berlangsung pada Selasa, (12/08/2025), ini disambut antusias oleh para Guru dari 36 Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kecamatan Pituruh yang bertempat di Kompleks SDN Prigelan. 

Pelatihan dan lokakarya bagi guru-guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajarkan Bahasa Jawa untuk mempersiapkan ajang bergengsi Festival Tunas Bahasa Ibu yang melombakan berbagai cabang. Berbagai lomba akan diadakan, di antaranya Membaca Aksara Jawa, Mambaca Puisi Jawa (Geguritan), Macapat, Mendongeng, Pidato Berbahasa Jawa (Sesorah), Menulis Cerita Cekak (Cerkak), dan Cerita Lucu (Ndagel Ijen). 

Aida Sri Maulina selaku Ketua Panitia menyampaikan Diklat ini ada tiga ruang yang masing-masing guru berlatih sesuai cabang yang akan dilatih. "Ada tujuh cabang pelatihan pada hari ini, untuk FTBI tingkat Kecamatan akan dilombakan pada 10 September sedangkan untuk tingkat Kabupaten akan diadakan pada 19-20 September" papar dalam sambutannya. 
Koordinator Wilcambidik Pituruh Kebudayaan Indah Puspita Ningrum dalam sambutannya menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap Bahasa Jawa. "Melalui kegiatan ini, kita berharap generasi muda semakin bangga dan terampil dalam menggunakan Bahasa Jawa, sehingga tidak tergerus oleh perkembangan zaman, jangan sampai wong Jawa hilang Jawane" ujarnya.

Antusiasme peserta pelatihan yang terlihat ikut tampil dalam menampilkan macapat, geguritan, dan lainnya. Festival Tunas Bahasa Ibu ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang mampu melahirkan generasi-generasi muda yang kompeten dan berbudaya, serta terus menjaga kelestarian Bahasa Jawa di tengah masyarakat. Para peserta diklat dapat menjadi pelatih bagi siswa di sekolah masing-masing yang nantinya akan berlomba di ajang tingkat Kecamatan. Siswa yang dilatih akan membawa harapan dan semangat untuk terus melestarikan warisan leluhur. (syukron)
×
Berita Terbaru Update