Notification

×

Iklan

Space Iklan Pituruh News Space Iklan Pituruh News Image Image Image Image

Purworejo Hadapi Krisis Sampah, Siapkan Solusi Jangka Panjang

Rabu, 17 September 2025 | 16:33 WIB Last Updated 2025-09-17T09:33:52Z

Dion Agasi Setiabudi, SIKom, MSi, dalam audiensi Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Provinsi Jawa Tengah bersama Pokja PKP Kabupaten Purworejo, di Ruang Bagelen, Jumat (12/9/2025).
PURWOREJO, Masalah sampah sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat besar bagi kehidupan sehari-hari. Menyadari hal itu, Pemerintah Kabupaten Purworejo menegaskan komitmennya untuk melakukan intervensi serius dalam penanganan sampah dan sanitasi.


Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, SIKom, MSi, dalam audiensi Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Provinsi Jawa Tengah bersama Pokja PKP Kabupaten Purworejo, di Ruang Bagelen, Jumat (12/9/2025).


“Ketika sampah jadi masalah, dampaknya langsung terasa. Karena itu harus ada langkah nyata, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” tegas Dion.


Menurutnya, bukan hanya soal memperluas layanan dan pengolahan, tapi juga mengubah kebiasaan masyarakat. Pemilahan sampah dari rumah tangga menjadi kunci utama.

“Problemnya bukan di TPA. TPA bisa mengolah, tapi kalau sampah yang masuk belum dipilah, ya tidak bisa diolah. Kuncinya ada di rumah tangga,” jelasnya.
Dion juga menekankan pentingnya mengoptimalkan TPS3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan menggandeng desa dan masyarakat. Hasil pengolahan bahkan bisa bernilai ekonomi, menjadi peluang usaha baru, dan menambah pendapatan warga.

“Harapan kami, sampah di Purworejo tidak berubah jadi bom waktu seperti di kota besar. Justru bisa kita ubah jadi potensi yang bermanfaat,” imbuhnya.

Ketua Pokja PKP Kabupaten Purworejo, Drs Hery Raharjo, MSi, mengungkapkan fakta yang cukup mengkhawatirkan. Dari total 117.937 ton sampah per tahun, baru 58 ribu ton yang bisa terkelola. Layanan pengangkutan pun baru menyentuh sekitar 30–40 persen wilayah, terutama kota dan pasar.


“Keterbatasan armada, rute layanan yang belum efisien, serta minimnya fasilitas TPS3R di desa menjadi tantangan besar,” ungkapnya.


Lebih jauh, kondisi TPA Jetis Loano kini sudah overload. Ditambah lagi, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah masih rendah.


Namun, jalan keluar sudah disiapkan. Pokja PKP menggariskan sejumlah program prioritas, mulai dari revitalisasi fasilitas persampahan, mendorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), hingga memperkuat kebijakan daerah.


Dengan langkah bersama, sampah yang selama ini jadi masalah bisa berubah menjadi peluang. Bukan hanya menjaga lingkungan tetap bersih, tapi juga membuka jalan bagi Purworejo yang lebih sehat, hijau, dan berdaya.

×
Berita Terbaru Update