Notification

×

Iklan

Space Iklan Pituruh News Space Iklan Pituruh News Space Iklan Pituruh News Image Image Image

15 Tahun Tak Dapat Aliran Air, Warga Sambeng Bayan Bentangkan Banner Protes di Saluran Irigasi

Senin, 06 Oktober 2025 | 08:00 WIB Last Updated 2025-10-06T01:00:00Z
spanduk protes warga Sambeng, Bayan
PURWOREJO – Warga Desa Sambeng, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk di kawasan aliran Irigasi. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi jaringan irigasi yang tak kunjung mengalir selama lebih dari 15 tahun.

Menyikapi hal ini, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Purworejo turun gunung meninjau langsung Irigasi D.I Kragilan, serta melaksanakan Dialog Interaktif soal irigasi bersama yang digelar di Pendopo Khasanah Nusantara, Sambeng Bayan, pada Ahad (05/10/2025). Dalam forum tersebut, perwakilan warga dari berbagai desa di wilayah hilir Daerah Irigasi (D.I.) Kragilan menyampaikan aspirasi dan keluhannya terkait krisis air untuk pertanian.  

Kepala Desa Sambeng menjelaskan bahwa wilayah Bayan utara kini sangat terdampak. Hasil panen gabah hanya cukup untuk kebutuhan makan harian. 

“Tanah kami kering dan tidak ada resapan air. Dulu berlumpur, sekarang retak,” ungkapnya.  

Ia menyebut, bersama TNI sudah dilakukan pendataan dari hulu hingga hilir untuk dilaporkan ke forum lintas instansi. Namun, hingga kini tindak lanjutannya masih terus dikomunikasikan dengan pihak terkait, terutama Pihak Provinsi yg mempunyai wewenang, baik lewat ranah birokrasi serta politik.

"Warga menilai anggaran perawatan D.I. Kragilan terkesan diabaikan selama bertahun-tahun, sementara kondisi saluran terus memburuk," ujarnya. 

Anggota DPRD Kabupaten Purworejo, Rudi, menyampaikan bahwa pihaknya telah meninjau lokasi dan menemukan banyak kebocoran serta lubang-lubang liar di sepanjang Aliran Irigasi. 

“Debit air di pintu masuk lebih rendah dari seharusnya. Harus segera dibuatkan bendungan baru,” ujarnya.  

Ia juga mengimbau agar masyarakat memanfaatkan jalur politik untuk mendorong percepatan penanganan di tingkat provinsi. 

“Kami hanya mengupayakan di legislatif, tapi eksekusinya tetap di tangan pemerintah daerah,” tambahnya.  

Sementara dari DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhaimin, meminta Kepala Dinas terkait untuk segera menindaklanjuti persoalan ini secara bertahap. 

“Persoalan ini sudah kami komunikasikan di berbagai level, tinggal bagaimana pelaksanaannya di lapangan,” katanya.  

Pihak Balai Probolo menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima usulan dari Purworejo, namun fokus utama masih di wilayah Loning.

“Bulan depan akan dilakukan uji aliran dari hulu Kragilan hingga hilir,” ujar salah satu perwakilannya.

Masyarakat berharap, hal ini segera ditangani dengan cepat untuk mewujudkan Visi Presiden RI Prabowo serta Gubenur Jateng Ahmad Lutfi soal ketahanan pangan.

Kontributor : Rohadi
Editor : Bayun
×
Berita Terbaru Update