![]() |
| surat edaran BPP Pituruh |
Dalam pengumuman tersebut, jadwal sebar dibagi berdasarkan jenis varietas. Untuk Ketan Lusi dan sejenisnya dijadwalkan pada 20–25 Oktober 2025. Varietas Ciheang, Mekongga, Inpari dan sejenisnya akan disebar pada 5–10 November 2025. Sementara IR 64, Cakrabuana, dan Genjah sejenisnya dijadwalkan pada 10–15 November 2025. Perkiraan panen diproyeksikan berlangsung mulai akhir Februari hingga pertengahan Maret 2026.
Tri Surahmi turut mengingatkan sejumlah hal teknis yang wajib diperhatikan petani. Di antaranya penggunaan bibit umur muda kurang dari 20 hari di lahan irigasi teknis, memilih benih bermutu dan berlabel, serta menghindari benih dari panen tanaman terserang wereng agar terhindar dari penyakit kerdil atau menthek. Petani juga diminta menormalisasi saluran tersier, menambahkan bahan organik untuk menjaga kesuburan tanah, dan menerapkan sistem tanam jajar legowo (jarwo) dengan pola 2:1, 3:1, atau 4:1.
Selain itu, ia menekankan agar pengendalian hama dan penyakit seperti tikus, wereng, keong, serta sundep di persemaian dilakukan secara intensif.
Tri Surahmi menjelaskan bahwa jadwal ini merupakan acuan utama untuk musim tanam pertama. Namun, pengolahan tanah dan penyebaran benih tetap bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa. Ia berharap petani dapat melakukan persiapan tepat waktu agar produksi pada MT Rendeng 2025–2026 mencapai hasil optimal.
Kontributor : Rohadi
Editor : Bayun H
