![]() | |
| DPO Tunas Mandiri dari Komunitas Difabel Menjadi Pilar Sosial Dorong Sinergi Kebijakan Inklusi di Purworejo |
Lebih dari seratus anggota DPO Tunas Mandiri memadati acara, menciptakan atmosfer keakraban yang menghangatkan. Kegiatan ini bukan hanya perayaan, tetapi panggung bagi komunitas difabel untuk menunjukkan soliditas dan semangat mereka dalam mengatasi batasan. Kehadiran yang masif ini menegaskan bahwa DPO Tunas Mandiri adalah kekuatan sosial yang patut diperhitungkan di Banyuurip.
Acara ini disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah, membuktikan kolaborasi erat antara DPO Tunas Mandiri dengan pemerintah dan legislatif. Turut hadir Roni Sumhastomo Anggota DPRD Kabupaten Purworejo, perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Purworejo, dan Sekretaris Camat Banyuurip, Ifan. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen daerah terhadap pemberdayaan kaum difabel.
Dalam sambutannya, Amir Masduki tak sungkan melayangkan pujian terhadap dedikasi DPO Tunas Mandiri. Ia menyoroti kiprah organisasi ini yang tidak hanya fokus pada disabilitas, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat secara umum. DPO Tunas Mandiri dianggap telah memberi nilai tambah signifikan bagi Banyuurip.
"DPO Tunas Mandiri merupakan contoh nyata semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tumbuh subur di tengah masyarakat," ujar politisi provinsi tersebut. Beliau menekankan bahwa DPO Tunas Mandiri telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkontribusi. "Semoga organisasi ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi organisasi disabilitas di daerah lain," tambahnya.
Mencerminkan visi kemanusiaannya, peringatan HUT DPO Tunas Mandiri dimanfaatkan untuk menggelar aksi sosial. Acara puncak yang paling menyentuh adalah penyerahan santunan bagi anak-anak yatim. Kegiatan ini menegaskan bahwa DPO Tunas Mandiri adalah subjek aktif dalam membantu sesama, menepis stigma bahwa komunitas difabel hanya menjadi objek bantuan.
Pertemuan antara anggota DPO Tunas Mandiri dengan tokoh legislatif dan eksekutif daerah ini membuka peluang sinergi program inklusi yang lebih kuat. Diharapkan, momentum ini dapat diterjemahkan menjadi kebijakan pro-disabilitas yang lebih komprehensif, mulai dari aksesibilitas hingga pelatihan keterampilan kerja.
Seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dan penuh kehangatan. Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memanjatkan harapan agar DPO Tunas Mandiri dapat terus berkarya secara mandiri, berkelanjutan, dan semakin memberi manfaat bagi warga sekitar. Acara ditutup dengan ramah tamah, meninggalkan kesan kebersamaan yang mendalam bagi seluruh yang hadir.
Kontributor : Syukron
Editor : Luthfi
Editor : Luthfi


