![]() |
| Dorong Budaya Menulis, Kelas Literasi Purworejo Gelar Bedah Antologi Geguritan Samudraning Pepeling |
Acara Bedah Buku ini secara khusus mengundang perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo dengan mengundang guru SD dan guru SMP, serta dari komunitas literasi lainnya. Acara ini diawali dengan pembacaan Geguritan Samudraning Pepeling oleh sastrawan Purworejo Dulrokhim.
Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabid Kurikulum, Bahasa dan Sastra, Dwi Handayani, turut hadir dan menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Dwi Handayani menjunjung tinggi upaya Kelas Literasi Guru yang telah berhasil menciptakan buku antologi geguritan ini. "Kami dinas mempunyai rencana untuk meningkatkan kegiatan serupa kepada guru jenjang SD maupun SMP, di mana untuk tingkat SMP dapat diwadahi melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)" paparnya
Kelas Literasi Guru Purworejo telah menjadi pilar penting dalam gerakan literasi lokal sejak didirikan pada tahun 2019. Kelompok ini mendedikasikan diri untuk meningkatkan kemampuan menulis dan membaca guru, serta memperkaya khazanah karya sastra daerah. Kelas Literasi Guru Purworejo menjalankan tiga program utama yang berkesinambungan. Pertama, Bimbingan Teknis (Bimtek) literasi untuk memperkuat kompetensi dasar guru; kedua, penyelenggaraan lomba cipta baca yang meliputi puisi, geguritan, dan cerita cekak (cerkak) untuk memicu kreativitas; dan ketiga, bedah buku antologi puisi, geguritan, dan cerkak yang merupakan hasil karya para guru itu sendiri, seperti yang baru-baru ini dihelat, yaitu Bedah Buku Antologi Geguritan "Samudraning Pepeling".
Narasumber bedah buku, Soekoso DM, memberikan pemaparan yang mendalam tentang antologi geguritan tersebut. Ia memuji pemilihan judul Samudraning Pepeling sebagai judul yang sangat apik dan mampu menarik pembaca. "Samudraning Pepeling ukurane kepenek nyeni ngandut pralambang kang ngugah gambaran endah," papar Soekoso DM, menyoroti judul yang singkat, berseni, dan mengandung perlambang yang membangkitkan gambaran indah.
Buku antologi ini sendiri merupakan hasil kolaborasi dari 27 pengarang yang berhasil menghasilkan total 52 geguritan. Karya-karya yang terkumpul memiliki cakupan tema yang beragam, mencakup pengangkatan budaya lokal, cerita wayang, isu teknologi maju, pesan-pesan dari para leluhur, dan topik-topik lainnya.
Kontributor : Syukron
Editor : Luthfi

