Notification

×

Iklan

Space Iklan Pituruh News Instagram SDIT Ulul Albab Pituruh Image Image Image

Kasus Pengeroyokan Warga Banyumas Naik ke Tahap Penyidikan

Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:30 WIB Last Updated 2025-10-08T04:30:00Z

ilustrasi/Kasus Pengeroyokan Warga Banyumas Naik ke Tahap Penyidikan
PURWOREJO,  – Kasus pengeroyokan yang dialami Ari Pambudi (44) warga Banyumas yang dikeroyok oleh mantan ketua ormas di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah masuk ke tahap penyidikan. 


Kanit II Polres Purworejo, Ipda M. Anas Masun membenarkan kasus tersebut telah naik statusnya dari penyelidikan menjadi tahap penyidikan. Kasus tersebut naik ketingkat penyidikan setelah pihak kepolisian melakukan gelar perkara. 


"Iya, sudah masuk penyidikan, kita juga sudah minta keterangan belasan saksi," kata Ipda Anas saat dikonfirmasi. 


Ari Pambudi mengatakan, meski sudah dalam penyelidikan pihaknya masih menunggu mantan ketua ormas berinisial AR tersebut ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, apa yang dilakukan AR sangat meresahkan. 


Ia diduga bersekongkol dengan istrinya yang merupakan ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo untuk menjebak dirinya saat kejadian pada 4 September yang lalu. 


"Awalnya, istri AR mengundang kami untuk kerumah melalui pesan WA. Lha sampai sana AR dan gerombolannya sudah bawa bambu dan kayu untuk mengeroyok kami," kata Ari pada Selasa (7/10/2025). 


Ari menduga ada upaya perencanaan pembunuhan kepada dirinya karena di lokasi kejadian di Desa Mlaran sudah banyak anak buah AR. Mereka bersama-sama memukul dan mengancam akan membunuh Ari. 


"AR dan TY (ASN) yang merupakan guru di sekolah dasar negeri, mereka saya kira  sudah merencanakan ini, kalau gak segera ditangkap ini kan meresahkan sekali. Apa bijak seorang guru yang seharusnya jadi panutan malah diduga ikut merencanakan pengeroyokan," kata Ari. 


Ari menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang di Desa Mlaran, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, pada Kamis (4/9/2025) malam. 


“AR memiliki tanggungan utang kepada kakak saya sebesar Rp780 juta dan belum dibayar, eh malah saya dipukuli dan diinjak-injak bersama anak buahnya,” kata Ari 


Diberitakan sebelumnya, selain dipukuli dengan bambu Ari mengaku dicekik dan diinjak oleh Ridho beserta kawan-kawannya. Khawatir kehilangan nyawa, Ari bersama dua orang lain berhasil kabur ke jalan raya dan meminta pertolongan warga sekitar hingga akhirnya bisa menyelamatkan diri.


“Mobil saya dipukul-pukul dan digembosi bannya, sehingga sempat ditahan oleh mereka,” tambah Ari.


Akibat pengeroyokan tersebut, Ari mengalami luka memar di wajah, kepala, lengan, dan kaki. Ia kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Purworejo. (PN)

×
Berita Terbaru Update