![]() |
| MWC NU Pituruh Gelar Ziarah Akbar, Sambut Hari Santri Nasional dengan Mengenang Jasa Ulama /foto syukron |
Acara yang semarak ini melibatkan kolaborasi antara pengurus MWC NU, badan otonom Gerakan Pemuda (GP) Ansor, serta lembaga pendidikan di bawah Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kecamatan Pituruh. Seluruh peserta dibagi menjadi enam kelompok besar untuk berziarah ke enam makam ulama yang tersebar di wilayah Kecamatan Pituruh. Pembagian ini memastikan setiap makam mendapatkan perhatian dan doa dari para santri dan tokoh NU.
Kelompok ziarah tersebut secara spesifik mengunjungi makam-makam bersejarah, di antaranya adalah makam Syekh Nur Muhammad di Alang-alang Amba Desa Girigondo, yang diikuti oleh Pengurus MWC dan GP Ansor Pituruh bersama siswa dan guru dari MI Takhasus Ma’arif NU Prapagkidul dan MI P2A Brengkol. Kelompok kedua berada di makam KH. Subakir Abdul Qodir di Gunung Suru Desa Girigondo melibatkan MWC, GP Ansor, serta siswa dan guru MA Ma’arif NU Pituruh.
Pembagian kelompok lainnya meliputi ziarah ke makam Kyai Son Haji di Prapagkidul, yang dikunjungi oleh rombongan MWC, GP Ansor, serta siswa dari MI Takhasus Ma’arif NU Prapagkidul dan MI Al Huda Karanggetas. Kemudian, makam KH. Abdul Hamid Blekatuk di Desa Blekatuk dan makam H. Noto Wardoyo di Desa Tersidilor juga menjadi tujuan ziarah, dengan peserta gabungan dari Pengurus MWC, GP Ansor, serta siswa dan guru MA Ma’arif NU Pituruh dan MTs Ma’arif NU Pituruh. Terakhir, ziarah ke makam Kyai. Rosyid Sibaweh di Desa Waru diikuti oleh Pengurus MWC, GP Ansor, serta siswa dan guru MTs Ma’arif NU Pituruh.
Dalam setiap kelompok, tampak hadir sejumlah tokoh penting NU Pituruh, seperti KH. Imam Asnawi Muttaqin, KH. Muh Iskandar, Kyai Abu Salim Alatas yang memimpin prosesi doa dan tahlil. Kegiatan ziarah ini tidak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga momen edukasi bagi para siswa madrasah untuk meneladani perjuangan para pendahulu NU dan memperkuat komitmen mereka dalam menjaga tradisi keilmuan pesantren. Semarak HSN di Pituruh ini menegaskan kembali peran sentral santri dalam menjaga agama dan bangsa.
Fatkhan Anis, selaku Ketua Panitia Hari Santri Nasional (HSN) Kecamatan Pituruh, menegaskan bahwa pelaksanaan ziarah ulama yang masif ini merupakan upaya strategis untuk menanamkan nilai-nilai historis Nahdlatul Ulama (NU) kepada generasi penerus. “Kegiatan ini menjadi media penting untuk mengenalkan secara langsung para pejuang NU yang telah berjasa di Kecamatan Pituruh kepada para struktural NU, anggota badan otonom, dan khususnya kepada para siswa dari lembaga pendidikan Ma'arif. Langkah ini dinilai krusial agar para santri dan pelajar tidak hanya mengenal nama, tetapi juga memahami kontribusi nyata ulama setempat dalam membangun peradaban dan menjaga keutuhan bangsa melalui jalur NU” paparnya.
Lebih dari sekadar kunjungan fisik, Fatkhan Anis menekankan bahwa ziarah ke makam para ulama NU ini memiliki dimensi spiritual dan edukatif yang mendalam. Tujuannya adalah untuk mengenang jasa-jasa mereka, meneladani perjuangan tanpa pamrih yang telah dicontohkan, serta mengambil berkah spiritual dari keteladanan hidup mereka. “Dengan berinteraksi langsung di tempat peristirahatan terakhir para pendahulu, diharapkan muncul rasa kecintaan dan tanggung jawab pada diri para peserta, untuk melanjutkan estafet perjuangan NU dalam konteks kekinian” pungkasnya.
Kontributor : Syukron
Editor : Bayun


