Notification

×

Iklan

Space Iklan Pituruh News Space Iklan Pituruh News Instagram SDIT Ulul Albab Pituruh Image Image Image Image

Seni dan Budaya Jadi Penjaga Jati Diri, DPRD Purworejo Gelar Apresiasi Seni Kerakyatan

Minggu, 26 Oktober 2025 | 07:30 WIB Last Updated 2025-10-26T00:46:01Z

Seni dan Budaya Jadi Penjaga Jati Diri, DPRD Purworejo Gelar Apresiasi Seni Kerakyatan
PURWOREJO – Dalam rangka memperingati Hari Jadi DPRD Kabupaten Purworejo, ratusan seniman dari 16 kecamatan se-Kabupaten Purworejo tampil memukau dalam Gelar Apresiasi Seni Kerakyatan yang digelar di depan Gedung DPRD, Sabtu (25/10/2025).

Sejak pagi hingga malam hari, suasana halaman gedung wakil rakyat itu berubah menjadi panggung besar penuh warna dan irama. Dentuman musik jaran kepang menggema, disambut sorak penonton yang antusias menyaksikan beragam penampilan khas daerah.


Kegiatan tahunan ini digelar berkat kerja sama DPRD Kabupaten Purworejo dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purworejo, serta dukungan penuh para pelaku seni dan masyarakat. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan dijadwalkan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB malam.


Momentum Tiga Peringatan Besar

Wakil Ketua DPRD Purworejo, Rokhman, yang hadir sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan bahwa seni memiliki peran penting dalam menjaga jati diri bangsa sekaligus memperkuat persatuan masyarakat.


“Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Purworejo, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan penuh makna ini,” ujar Rokhman dalam sambutannya.


Menurutnya, gelaran tahun ini terasa istimewa karena memadukan tiga momentum penting sekaligus: Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, dan Hari Jadi DPRD Kabupaten Purworejo. Ketiganya, kata dia, menjadi pengingat akan semangat persatuan, perjuangan, dan pengabdian bagi kemajuan daerah.


“Ketiga momentum ini berpadu dalam satu semangat besar untuk menumbuhkan gotong royong dan kecintaan terhadap daerah melalui ekspresi seni dan budaya,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.

Budaya Adiluhung yang Mulai Terkikis

Dalam kesempatan itu, Rokhman menyinggung tantangan zaman yang menyebabkan nilai-nilai budaya luhur mulai memudar di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.


“Dulu kita mengenal budaya saling menghormati dan gotong royong yang begitu kuat di masyarakat. Namun kini, nilai-nilai itu mulai terkikis dan digantikan dengan budaya pragmatis,” ungkapnya.


Ia menilai, kelompok seni di Purworejo justru menjadi benteng terakhir pelestarian nilai-nilai luhur tersebut. Di tengah perubahan zaman, para pelaku seni masih memegang kuat budaya saling menghormati dan bekerja sama.


“Saya melihat budaya hormat dan gotong royong masih sangat terasa di kelompok kesenian. Mereka saling mendukung, bukan saling menyalahkan. Ini bukti nyata bahwa kesenian menjadi penjaga karakter dan harmoni sosial,” tuturnya.


Dukungan Nyata untuk Pelaku Seni

Lebih lanjut, Rokhman menegaskan bahwa DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Purworejo berkomitmen untuk terus mendukung eksistensi seni dan budaya lokal. Bentuk dukungan itu diwujudkan melalui program dan bantuan stimulan bagi kelompok seni di berbagai wilayah.


“Kami dari pemerintah daerah akan terus hadir untuk memberikan support kepada kelompok seni. Harapannya, semangat melestarikan budaya ini bisa terus tumbuh dan menjadi identitas kuat Kabupaten Purworejo,” katanya.


Ajakan Menyalakan Api Cinta Budaya

Menutup sambutannya, Rokhman mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Gelar Apresiasi Seni Kerakyatan sebagai wadah memperkuat semangat kepemudaan, kepahlawanan, dan kecintaan terhadap budaya daerah.


“Mari kita kobarkan semangat kebersamaan dan nyalakan api cinta budaya di hati setiap warga Purworejo. Dengan bersinergi, Purworejo akan semakin maju, berdaya, dan membanggakan,” pungkasnya. *(lt)

×
Berita Terbaru Update