Akselerasi Digital Purworejo KKG Diponegoro Latih Guru Koding dan Kecerdasan Artifisial

PITURUH, – Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Pangeran Diponegoro, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan sukses menyelenggarakan pelatihan intensif mengenai Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA). Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin Hari Belajar Guru bulanan dan diikuti oleh tenaga pendidik dari sembilan sekolah yang berada di bawah naungan gugus tersebut. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan para guru memiliki pemahaman mendalam tentang mata pelajaran baru Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Kurikulum Nasional.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Latif Aziz Dika Putra, Syukron Zahidi Arrahmi, dan Tri Afriyani Sulistiyaningsih yang telah memperoleh sertifikasi setelah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Guru Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pelatihan tersebut diselenggarakan melalui lembaga mitra, yakni Universitas Muhammadiyah Purworejo, dan telah ditempuh selama enam bulan penuh. Para narasumber membagikan wawasan yang komprehensif, mulai dari miskonsepsi Koding dan KA, konsep dasar KA, hingga etika penggunaannya.

Materi inti pelatihan mencakup pengenalan fundamental Berpikir Komputasional (BK) sebagai dasar Koding dan Kecerdasan Artifisial. Para guru diajak memahami empat pilar utama BK, yaitu Dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi, dan Algoritma. Selain itu, dibahas pula perbandingan mendasar antara mesin cerdas (yang memiliki kemampuan belajar dan adaptasi) dan mesin non-cerdas, untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai cara kerja teknologi Kecerdasan Artifisial.

Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Korwilcam Bidik) Pituruh, Indah Puspita, turut hadir dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gugus Diponegoro atas konsistensinya mengadakan Hari Belajar Guru. Indah Puspita menekankan bahwa inisiatif ini sangat penting mengingat dinamika dan perkembangan pesat yang terjadi di dunia pendidikan saat ini. Menurutnya, inovasi yang dilakukan gugus ini merupakan kunci utama dalam menjaga kualitas pengajaran.

Indah Puspita kemudian menjabarkan tantangan yang harus dihadapi oleh para guru. "Guru dituntut menghadapi tantangan, baik tantangan sarana prasarana, teknologi, kurikulum yang berkembang terus, dan kebijakan pemerintah," paparnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa penguasaan Koding dan Kecerdasan Artifisial bukan lagi pilihan, melainkan sebuah tuntutan agar guru mampu mendampingi peserta didik di masa depan.

Aspek pedagogis juga menjadi fokus penting dalam pelatihan. Para peserta diperkenalkan dengan konsep pembelajaran plugged dan unplugged, serta berbagai pendekatan integratif seperti TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Pendekatan ini memastikan bahwa guru tidak hanya menguasai materi teknis, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam desain pembelajaran yang efektif.

Dalam sesi penugasan, para guru dibagi menjadi kelompok sesuai sekolah masing-masing untuk membuat Peta Konsep mengenai materi yang telah dibagi. Guru-guru didorong untuk memanfaatkan berbagai aplikasi Kecerdasan Artifisial gratis, seperti ChatGPT, Claude, dan Gamma.app, untuk membantu penyusunan materi presentasi, sekaligus mempraktikkan pemanfaatan KA dalam kehidupan sehari-hari.

Menutup seluruh rangkaian kegiatan yang inspiratif ini, Indah Puspita menyampaikan sebuah kata-kata bijak yang merangkum esensi dari profesi pendidik. "Dalam Belajar kamu akan mengajar, Dalam mengajar kamu akan belajar," ujarnya, memberikan motivasi kepada semua guru untuk menjadikan proses belajar dan mengajar sebagai siklus yang tidak pernah terputus.

Kontributor : Syukron
Editor : Luthfi