Notification

×

Iklan

Space Iklan Pituruh News Space Iklan Pituruh News Space Iklan Pituruh News Image Image

Bang Daniel Raup Jutaan Rupiah per Pekan dari Bougenville, Berawal dari Hobi di Pekarangan Rumah

Jumat, 12 Desember 2025 | 09:15 WIB Last Updated 2025-12-12T02:15:00Z
F Daniel Raja Here CPLA, warga Dusun Sembuh, Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, yang kini sukses mengembangkan budi daya Bougenville. (PITURUHNEWS.COM/A. LUTHFI)


PURWOREJO — Siapa sangka, hobi sederhana merawat tanaman hias justru mengantarkan seorang jurnalis di Purworejo meraih omzet jutaan rupiah setiap pekan. Adalah F Daniel Raja Here CPLA, warga Dusun Sembuh, Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, yang kini sukses mengembangkan budi daya Bougenville melalui sentra tanaman hias miliknya, Green House Bogelo.


Meski disibukkan profesinya sebagai jurnalis sekaligus Ketua Perwarta, Daniel tetap mampu menekuni hobinya melilit batang berduri Bougenville hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah. Green House Bogelo berdiri di lahan seluas lapangan voli, tersembunyi di gang kecil sekitar 300 meter dari jalan raya Loano–Banyuasin. Meski tampak sederhana, lokasi itu justru menjadi ladang usaha yang menjanjikan.


Daniel bercerita bahwa usaha ini bermula dari hobi memanfaatkan pekarangan rumah. “Awalnya hanya hobi. Tapi lama-lama banyak yang suka dan membeli koleksi saya. Akhirnya saya bangun sentra budi daya di samping rumah,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).


Hobi bercocok tanam sudah ia tekuni sejak muda, sehingga merawat Bougenville terasa ringan. Ia mulai serius mengembangkan tanaman ini pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020. Namun pada 2023, usaha sempat terhenti karena kesibukan pekerjaan. Banyaknya permintaan ID baru membuat Daniel kembali membuka usaha pada awal 2024. 


“Sekarang saya fokus di ID impor. Sebagian saya sambung sendiri, sebagian saya biarkan original,” jelasnya.


Usaha tersebut kini membuahkan hasil. Omzet Green House Bogelo mencapai Rp6 juta hingga Rp9 juta per pekan. Koleksinya pun berkembang menjadi ratusan batang dengan berbagai ID populer, seperti Citra Tiger, Black Monalisa, Golden Buttercup, Watermelon Varigata, Briza Magenta India, hingga varian impor seperti Sweet Moonlight, Citra Royal, Lilac Gold, dan Cai-Cai.


Pemasaran dilakukan secara offline maupun online. Harga pun bervariasi, mulai ratusan ribu untuk pembeli umum hingga jutaan rupiah untuk kolektor. 


“Penjualan sudah hampir ke seluruh Indonesia. Terakhir kirim ke Papua, Riau, Medan, Bali, NTB, NTT, Lombok, Kalimantan, Jakarta, Bandung, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro. Kami pakai kemasan khusus dan bergaransi,” ungkapnya.


Menurut Daniel, Bougenville adalah tanaman yang tidak merugikan. Jika belum laku, tanaman tetap tumbuh dan harganya justru meningkat. 


“Modal satu bibit Rp10 juta tetap bisa untung. Tanaman ini tumbuh terus, bercabang, dan mudah diperbanyak. Tingkat keberhasilannya 90 persen,” katanya.


Ia bersyukur hobinya dapat berkembang menjadi usaha yang menambah penghasilan sekaligus membuka lapangan kerja.


“Selain hobi dan meningkatkan ekonomi, saya juga punya misi sosial dari usaha ini,” tegasnya.


Salah satu pembeli, Bagus, warga Purworejo, mengaku tertarik karena Bougenville memiliki banyak varian dan mudah dirawat. 


“Kalau bisa menangkarkan seperti Bang Daniel, mungkin bisa jadi usaha juga,” ujarnya.


Kontributor: A. Luthfi

Editor: R. Adi

×
Berita Terbaru Update