![]() |
| Ditemukan Mati Setelah Upaya Evakuasi Sehari Sebelumnya, Hiu Tutul Langka Ini Kembali Mengingatkan Pentingnya Menjaga Ekosistem Laut Purworejo |
Bangkai hiu dengan corak tutul khas itu pertama kali dilihat oleh warga yang tengah beraktivitas di bibir pantai. Melihat ukurannya yang luar biasa, warga segera melaporkan kepada aparat desa dan petugas keamanan untuk penanganan.
Peltu Pujianto dari TNI AL yang berada di lokasi memastikan bahwa hiu sudah tidak bernyawa ketika ditemukan.
“Kondisinya sudah mati dan mulai membusuk. Panjangnya diperkirakan 6 meter, beratnya sekitar 1,3 ton,” katanya saat memberikan keterangan.
Yang membuat situasi ini menyisakan ironi, hiu tersebut diduga merupakan individu yang sama yang pada Minggu (7/12/2025) sempat dievakuasi hidup-hidup dari Pantai Roro Inten, Desa Pagak masih dalam wilayah Kecamatan Ngombol. Kala itu, upaya penyelamatan dilakukan oleh warga bersama petugas, dan hewan berhasil kembali ke laut.
Namun takdir berkata lain. Jarak waktu hanya satu malam, raksasa laut itu ditemukan tak bernyawa di lokasi berbeda, tak jauh dari titik sebelumnya.
Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait segera mengevakuasi bangkai dan melakukan penguburan di area pantai untuk mencegah dampak kesehatan dan bau yang mengganggu lingkungan.
“Penanganan harus cepat demi keamanan warga dan kebersihan pantai. Kami sarankan masyarakat tidak menyentuh bangkai hewan laut tanpa perlengkapan karena bisa membawa bakteri,” imbau Peltu Pujianto.
Hiu tutul merupakan spesies dilindungi yang populasinya semakin terancam. Meski tubuhnya menjulang besar, hiu tutul adalah pemakan plankton dan dikenal jinak terhadap manusia. Kehadirannya sering menjadi penanda kesehatan laut.
Kini, kepergian satu ekor lagi raksasa laut ini menjadi pesan sunyi tentang rentannya kehidupan satwa dilindungi, sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga ekosistem laut dari tekanan lingkungan yang terus meningkat.
Kontributor : Luthfi
