Pituruh,(purworejo.sorot.co)--Longsor dahsyat yang
memutus total jalur antara Kecamatan Bruno-Pituruh, Desa Pamriyan,
Kecamatan Pituruh pada Senin (16/10/2017) kemarin tampaknya masih belum
bisa ditangani sepenuhnya secara cepat. Hingga saat ini, selain tak bisa
mengakses jalan yang ambles akibat tersapu longsor, warga setempat juga
harus rela untuk tidak bisa mengakses layanan listrik untuk sementara
waktu. Diperkirakan, penanganan terkait kejadian itu masih harus memakan
waktu selama beberapa lama mengingat cukup dahsyatnya dampak yang
disebabkan longsor tersebut.
Kepala Desa Pamriyan, Budi Susilo menjelaskan pasca terjadinya
longsor tersebut, siang tadi, masyarakat bersama petugas dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo sudah melakukan kerja
bakti untuk pembersihan material. Proses pembersihan material sendiri
telah mendapatkan bantuan alat berat. Namun dikarenakan kondisi longsor
memang cukup luas, maka proses pembersihan belum bisa dirampungkan
secara cepat.
"Masyarakat harus sedikit bersabar, kemungkinan memang belum bisa ditangani secara cepat. Rencananya besok akan dikerahkan lagi satu alat berat untuk membantu evakuasi material proyek," jelasnya, Selasa (17/10/2017) sore.
Terkait kerugian material, pihaknya masih belum bisa melakukan
penghitungan secara pasti. Berdasarkan pantauan awal, selain menyapu
jalan sepanjang 75 meter, juga terdapa sekitar seperempat hektar lahan
tanaman jagung milik warga yang mengalami kerusakan parah. Terdapat pula
perkebunan kepalap dan juga areal persawahan yang ditanami padi.
"Sedangkan untuk akses listrik juga belum bisa ditangani oleh PLN," bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Purworejo, Sigit Ahmad
Basuki mengatakan sebagai langkah awal pihaknya menerjunkan alat berat
untuk mengevakuasi material longsor. Namun demikian, evakuasi material
longsor tersebut itulah yang menjadi satu-satunya kewenangan pihaknya.
Mengenai pembukaan akses jalan, hal tersebut merupakan ranah dari Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR).
Koordinasi masih terus kita lakukan untuk kembali bisa membuka jalan yang terputus,” beber dia.
Sigit menambahkan awal pekan ini pihaknya memantau cukup banyak titik
yang mengalami longsor. Peristiwa tanah longsor terutama terjadi di
bagian utara Kabupaten Purworejo. Dari pantauan sementara, peristiwa
longsor terjadi tiga desa yaitu Desa Giyombong, Karanggedang, Kecamatan
Bruno dan Desa Pamriyan di Kecamatan Pituruh. Kondisi terparah menurut
Sigit terjadi di Desa Karanggedang di mana ada 10 titik longsor, Desa
Giyombong satu titik, dan Desa Pamriyan.