Pituruh,(purworejo.sorot.co)--Polemik seleksi
penerimaan Sekdes di Desa Ngandagan, Kecamatan Pituruh yang sempat
mencuat akibat ada tuduhan dari salah seorang tokoh masyarakat setempat,
Joyo Wasito mengenai adanya keberpihakan panitia langsung mendapatkan
tanggapan dari Firman Aulia Rahman. Calon Sekdes Ngandagan terpilih ini
membantah seluruh tuduhan yang menyudutkan dirinya. Menurut Firman,
hasil yang diperoleh saat tes seleksi merupakan buah perjuangan dan
persiapannya yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
Firman Aulia Rahman mengatakan, akibat tuduhan tersebut dirinya
merasa dirugikan. Pasalnya segala proses seleksi yang dilakukan oleh
panitia sudah sesuai aturan yang berlaku dan tidak ada pengistimewaan
terhadap dirinya.
"Lha dari awal saya sudah melakukan apa yang di kehendaki panitia sesuai aturan," bebernya, Rabu (25/10/2017) siang.
Firman sendiri satu per satu membantah tudingan yang menyudutkan
dirinya. Mengenai masalah penilaian pidato yang diberikan panitia, ia
memaparkan bahwa hal tersebut merupakan domain panitia. Namun yang ia
lihat pada saat tes ini, memang ada banyak kesalahan yang dilakukan oleh
peserta lainnya.
"Sebenarnya saya nggak berhak menerangkan terkait ini, karena ini wilayah panitia," imbuhnya.
Lebih lanjut Firman menjelaskan, adapun untuk nilai pengabdian yang
saat ini dipermasalahkan. Dirinya memang masuk menjadi sekretaris
kelompok tani yang saat itu SK turun pada tahun 2013. Firman yang
dianggap menguasai komputer ditunjuk sebagai sekretaris dengan tugas
mengetik proposal pengajuan bantuan sapi.
"Jadi tahun 2013 ada anggota keluar kemudian saya menggantikan menjadi sekretaris," jelasnya.
Sementara untuk nilai pengabdian, ia menyatakan bahwa tudingan yang
dialamatkan kepadanya salah alamat. Berkas yang ia sertakan untuk
penilaian pengabdian memang bukan SK Karang Taruna melainkan surat
keterangan dari Desa walaupun format surat tersebut dari Kecamatan
Pituruh dan penandatangan tersebut di saksikan oleh RT dan RW desa
seauai dengan aturan yang berlaku. Dalam surat keterangan tersebut
menerangkan bahwa dirinya sudah mengabdi menjadi anggota karang taruna
dari tahun 2012. Dan pada tiga bulan yang lalu karena karang taruna
dianggap vakum sejak 2012 maka dilakukan reorganisasi dan dirinya
ditunjuk menjadi sekretaris.
"Yang saya gunakan surat keterangan, bukan SK Karang Taruna terbaru, lha saya manipulasi di mana, semua sudah sesuai aturan kok," geramnya.
Sementara itu, ditemui pada kesempatan yang sama, kakak Firman, Sri
Istiarti (26) mengaku cukup kecewa dengan tudingan yang dialamatkan
kepada adiknya. Pasalnya, sang adik selama ini memang menjalankan
persiapan cukup keras untuk menyongsong tes. Selama beberapa bulan
sebelum tes, belajar hingga tengah malam menjadi rutinitas harian bagi
Firman. Bahkan pada waktu-waktu terakhir, ia juga kemudian memutuskan
pulang dari Bogor, Jawa Barat untuk ikut membantu Firman belajar.
Memang persiapannya sangat keras. Jadi saya cukup sedih kalau ada orang yang mencari-cari kesalahan adik saya,” papar dia. (Dana Nur Sehat)
Sumber : Purworejo.sorot.co