Notification

×

Iklan

Berbulan-bulan Lakukan Persiapan Marathon, Calon Sekdes Terpilih Geram Dituduh Curang

Rabu, 25 Oktober 2017 | 16:01 WIB Last Updated 2017-10-25T09:01:28Z
 Berbulan-bulan Lakukan Persiapan Marathon, Calon Sekdes Terpilih Geram Dituduh Curang

Pituruh,(purworejo.sorot.co)--Polemik seleksi penerimaan Sekdes di Desa Ngandagan, Kecamatan Pituruh yang sempat mencuat akibat ada tuduhan dari salah seorang tokoh masyarakat setempat, Joyo Wasito mengenai adanya keberpihakan panitia langsung mendapatkan tanggapan dari Firman Aulia Rahman. Calon Sekdes Ngandagan terpilih ini membantah seluruh tuduhan yang menyudutkan dirinya. Menurut Firman, hasil yang diperoleh saat tes seleksi merupakan buah perjuangan dan persiapannya yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
Firman Aulia Rahman mengatakan, akibat tuduhan tersebut dirinya merasa dirugikan. Pasalnya segala proses seleksi yang dilakukan oleh panitia sudah sesuai aturan yang berlaku dan tidak ada pengistimewaan terhadap dirinya.
"Lha dari awal saya sudah melakukan apa yang di kehendaki panitia sesuai aturan," bebernya, Rabu (25/10/2017) siang.
Firman sendiri satu per satu membantah tudingan yang menyudutkan dirinya. Mengenai masalah penilaian pidato yang diberikan panitia, ia memaparkan bahwa hal tersebut merupakan domain panitia. Namun yang ia lihat pada saat tes ini, memang ada banyak kesalahan yang dilakukan oleh peserta lainnya.
"Sebenarnya saya nggak berhak menerangkan terkait ini, karena ini wilayah panitia," imbuhnya.
Lebih lanjut Firman menjelaskan, adapun untuk nilai pengabdian yang saat ini dipermasalahkan. Dirinya memang masuk menjadi sekretaris kelompok tani yang saat itu SK turun pada tahun 2013. Firman yang dianggap menguasai komputer ditunjuk sebagai sekretaris dengan tugas mengetik proposal pengajuan bantuan sapi.
"Jadi tahun 2013 ada anggota keluar kemudian saya menggantikan menjadi sekretaris," jelasnya.
Sementara untuk nilai pengabdian, ia menyatakan bahwa tudingan yang dialamatkan kepadanya salah alamat. Berkas yang ia sertakan untuk penilaian pengabdian memang bukan SK Karang Taruna melainkan surat keterangan dari Desa walaupun format surat tersebut dari Kecamatan Pituruh dan penandatangan tersebut di saksikan oleh RT dan RW desa seauai dengan aturan yang berlaku. Dalam surat keterangan tersebut menerangkan bahwa dirinya sudah mengabdi menjadi anggota karang taruna dari tahun 2012. Dan pada tiga bulan yang lalu karena karang taruna dianggap vakum sejak 2012 maka dilakukan reorganisasi dan dirinya ditunjuk menjadi sekretaris.
"Yang saya gunakan surat keterangan, bukan SK Karang Taruna terbaru, lha saya manipulasi di mana, semua sudah sesuai aturan kok," geramnya.
Sementara itu, ditemui pada kesempatan yang sama, kakak Firman, Sri Istiarti (26) mengaku cukup kecewa dengan tudingan yang dialamatkan kepada adiknya. Pasalnya, sang adik selama ini memang menjalankan persiapan cukup keras untuk menyongsong tes. Selama beberapa bulan sebelum tes, belajar hingga tengah malam menjadi rutinitas harian bagi Firman. Bahkan pada waktu-waktu terakhir, ia juga kemudian memutuskan pulang dari Bogor, Jawa Barat untuk ikut membantu Firman belajar.
Memang persiapannya sangat keras. Jadi saya cukup sedih kalau ada orang yang mencari-cari kesalahan adik saya,” papar dia. (Dana Nur Sehat)

Sumber : Purworejo.sorot.co

Iklan

×
Berita Terbaru Update