Notification

×

Iklan


Haflah Haul KH. Maesur Sindi At-Tursidi

Minggu, 14 Oktober 2018 | 15:21 WIB Last Updated 2018-10-14T08:21:22Z

TERSIDILOR, (pituruhnews.com) Ribuan umat muslim menghadiri pengajian akbar dalam rangka memperingati Haflah Haul KH. Maesur Sindi At-Tursidi, KH. Sarbini, KH. Abdul Hamid, KH. Nawawi, dan Majlis T'lim 9 Desa, serta Khotmil Qur'an. Haul ini berlangsung di MAsjid At-Taqwa Desa Tersidilor, Minggu, 14/10/2018.

KH. Maesur Sindi At-Tursidi merupakan salah satu alumni Pondok Pesantren Ringin Agung Kediri yang berasal dari Desa Tersidilor, Kecamatan Pituruh. Beliau terkenal sebagai pengarang kitab kitab yang sampai sekarang banyak diajarkan di banyak pondok pesantren diwilayah Indonesia. Beliau bahkan berhasil mendidik tokoh tokoh agama, dan juga beliau berhasil mendidik santri ada menjadi DPR, Bupati, Pengusaha, dan Dai terkenal, salah satunya KH. Jafar Musaddad dari Cirebon, Jawa Barat yang mengisi pengajian haul di Tersidilor.

KH. Maesur Sindi At-Tursidi adalah putra dari KH. Sarbini. Beliau menimba ilmu sejak akhil baligh sampai dewasa, dan dijadikan menantu dari Pondok Pesantren Ringin Agung Kediri, Beliau wafat dan dimakamkan di Kediri Jawa Timur.


Haul ini untuk mengenang wafatnya KH. Maesur Sindi At-Tursidi, KH. Sarbini, KH. Abdul Hamid, KH. Nawawi yang diselenggarakan setiap 1 tahun sekali.

Acara haul ini dihadiri oleh Asisten III Bupati Purworejo Drs. H. Muh Wuryanto, MM, Forkompimca Pituruh, Kepala Desa Tersidilor, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan jamaah pengajian 9 desa yang diperkirakan mencapai 2000 jamaah. serta ikut hadir jamaah dari berbagai kota di jawa tengah, sebagai alumni Pesantren Ringin Agung. 

Khotmil Qur'an santriwan/santriwati langsung dibimbing oleh putra kedua KH. Maesur Sindi At-Tursidi, yaitu Kh Agus Munif Maisur Pengasuh Pondok Pesantren Mahir Arriyadl di Masjid Attaqwa desa Tersidilor.

Mauidhotul Hasanah Haul ini adalah KH. Jafar Musaddad dari Cirebon, Jawa Barat, menjelaskan pada saat ceramah dengan mendoakan para ahli kubur berarti kita menyenangkan ahli kubur, dan akhirnya allah SWT ikut senang. beliau juga menjelaskan kita sebagai santri/murid bisa mengenang jasa guru kita dengan menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim.


Salah satu warga Tersidilor, Wahyo Widodo, mengungkapkan kepada kepada crew pituruhnews.com, Simbah KH. Maesur Sindi At-Tursidi merupakan alim ulama yang terkenal dan tekun dalam ilmu agama. (ltf)

Iklan

×
Berita Terbaru Update