Notification

×

Iklan


Wosuk Srundeng Laos Camilan Khas Pencegah Kanker Dari Purworejo

Kamis, 25 Oktober 2018 | 23:53 WIB Last Updated 2018-10-27T02:38:18Z
Home Industri Srundeng di Wonosuko, Kemiri / Foto Imam

KEMIRI, (pituruhnews.com) - Wosuk srundeng laos merupakan salah satu makanan tradisional yang dikenalkan di kabupaten Purworejo. Namun olahan lengkuas asal Dusun Clumprit RT 02 RW 01 Desa Wonosuko Kecamatan kemiri ini  berbeda dengan srundeng pada umumunya karena berbahan dasar dari salah satu bumbu dapur yaitu laos/lengkuas. Laos/lengkuas memiliki banyak manfaat diantaranya untuk pencegahan penyakit kanker.

Srundeng pada jaman dahulu digunakan dalam hantaran dan biasa dijumpai pada acara pernikahan. Wosuk srundeng laos Sekilas memang mirip dengan abon, jika abon dibuat dengan bahan dasar daging  namun wosuk srundeng laos dibuat dengan bahan dasar parutan laos/lengkuas. 

Wosuk Srundeng Laos dibuat secara tradisional yaitu dengan menggunakan kayu bakar sehingga memberikan aroma yang khas wosuk srundeng laos, sehingga menjadikan olahan ini camilan atau lauk yang lezat dan kaya manfaat

Awalnya lengkuas diparut dan dikukus untuk menghilangkan kadar airnya kemudian dicampurkan parutan kelapa dengan  perbandingan laos 60% dan parutan kelapa 40% kemudian ditambahkan gula merah yang sudah ditumis dengan tambahan bumbu rempah-rempah pilihan. Adonan bahan yang telah tercampur kemudian disangrai menggunakan wajan hingga matang selama kurang lebih 4 jam. Semua proses harus dilalui dengan hati-hati dan cermat agar kelezatan wosuk terjaga.

Bagi sebagian besar orang mungkin akan mengira bahwa wosuk srundeng laos akan memiliki cita rasa yang aneh seperti laos yang pada dasarnya memiliki rasa yang pengar, namun wosuk srundeng laos buatan IKM ASIAN yang diolah dengan resep khusus itu sangatlah lezat. Wosuk sekarang menjadi camilan atau lauk khas ndeso. Olahan srundeng sekarang ini sudah jarang ditemui di masyarakat oleh karena itu dengan mengenalkan produk wosuk srundeng laos pihaknya juga sekaligus nguri-uri kebudayaan dalam bentuk kuliner.

Sebelum srundeng tersebut diproduksi untuk pertama kalinya pada di awal tahun 2017 diadakanlah pengumpulan data-data penelitian untuk mengetahui kandungan  yang ada dalam laos sehingga dapat diketahui maanfaatnya sebelum diproduksi secara masal. 

"Sebelumya sudah diteliti dan ternyata ada kandungan anti jamur dan kandungan lain yang bisa mencegah kanker payudara" ujar Sunarno selaku penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kecamatan Kemiri. 

Pemasaran wosuk srundeng laos ini tidak hanya merambah pulau Jawa saja namun sudah sampai Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Jakarta bahkan pernah dipamerkan di eropa yakni Jerman. Produk ini dijual seharga Rp 20.000,00 per kemasan kaleng isi 100 gram.  Saat ini sudah mulai dikembangkan berbagai varian rasa seperti rasa ikan tongkol, ayam kampung, pedas merica dan rasa pedas manis. Meski tanpa bahan pengawet camilan ini bisa bertahan 6 sampai 8 bulan sehingga pas untuk dijadikan oleh-oleh khas Purworejo. Yang unik dari kemasannya adalah slogan" tak kiro daging jebule laos."

Sunarno berharap agar wosuk srundeng laos bisa mendunia sehingga dapat membumingkan lagi yaitu rempah Indonesia untuk Dunia.


Penulis : Bay
Edito : ALK

Iklan

×
Berita Terbaru Update