Tradisi Unik Gogoh Iwak Desa Megulunglor

Warga Gogoh Iwak / Foto Fai

MEGULUNGLOR, (pituruhnews.com) - Unik dari hari biasanya warga masyarakat Desa Megulunglor beramai-ramai memadati embung/kali yang bertempat di depan Balai Desa Megulunglor. Mengadakan tradisi yang sudah rutin diselenggarakan setiap menjelang panen ataupun sesudah panen. Uniknya nama ini menjadi khasnya yaitu gubyek/gogoh, Kamis, 08/11/2018.

Sebelum dimulai gogoh iwak ini warga membendung aliran embung sampai surut, setelah itu warga terjun tumpah ruah gogoh iwak di embung, mulai dari anak kecil sampai orang tua.

Warga Menangkap Ikan denga Jodang / Foto Fai

Hasil dari tangkapan gogoh ini biasanya warga mengkonsumsinya sendiri, namun jika mendapat lebih warga menjualnya. Alat yang digunakan biasanya seser, jodang dan susug.

Jenis ikan yang di tangkap antara lain lele, nila, nilem, bayong dan gurameh. Embung ini pernah di tabari benih ikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dua kali pada tahun 2016 dan 26 Juli 2018. Pada tbulan Juli 2018 embung ini ditebari benih ikan nilem sebanyak 10.000 benih ikan.

Camat Pituruh meninjau proses gubyek / Foto Sekdes

"Adanya kegiatan gubyek/gogoh iwak ini mempunyai makna yaitu mewujudkan kerukunan antar warga desa Megulunglor, gogoh iwak ini merupakan sudah tradisi turun temurun" Ujar Kepala Desa Megulung Hariyadi.

Gubyek/gogoh iwak ini juga dihadiri oleh Camat Pituruh Ibu Siti Choeriyah, S.STP MM, menyampaikan bahwa Desa Megulunglor memang mempunyai potensi di bidang perikanan. 

"Berharap embung ini bisa dijadikan poin sendiri untuk Desa Megulunglor, dengan dikembangkan melalui BUMDES" Katanya.

Foto Camat Pituruh Melihat Hasil Tangkapan Warga / Foto Sekdes Megulunglor

"Kegiatan pada Embung di Desa Megulunglor sudah dianggarkan melalui Dana Desa Tahun 2018, anggaran tersebut untuk BUMDES dan pengelolaan Wisata Pemancingan". Ujar Sekdes Siti Kholifah.

Penulis : Luthfi
Editor : ALK