Notification

×

Iklan


Noviyanti Mahasiswi Sang Inovasi Makanan Tradisional Sagon Rasa Coklat

Selasa, 19 Februari 2019 | 11:00 WIB Last Updated 2019-05-29T19:00:29Z
Sagon Coklat buatan Novi / Foto Pur
KEMIRI, (pituruhnews.com) - Noviyanti mahasiswi semester 6 disalah satu Perguruan Tinggi di Purworejo. Selain sebagai mahasiswi, Novi juga dengan berkreasi memproduksi makanan tradisional yaitu Kue Sagon. Sagon merupakan kue kering dari olahan tepung beras ketan yang diberikan dengan campuran kelapa. Kue sagon termasuk kedalam jenis makanan ringan yang lezat dan aman dikonsumsi. Kue sagon memiliki cita rasa yang manis, gurih dan renyah sewaktu digigit, makanan ini amat mudah dijumpai, terutama lebaran.

Produk sagon Novi di inovasi dengan rasa coklat, awal mula tertarik dengan makanan ini melihat pada saat lebaran keluarga membuat sagon, namun rasanya jahe. Kemudian hal pertama yang dilakukan yaitu dengan inovasi kemasan dengan packing yang menarik, setelah itu sagon jahe didaftarkan perijinan untuk memperoleh ijin edar. Namun prospek penjualan ini hanya dikalangan orang tua dan tidak untuk anak-anak. Novi berfikir bagaimana caranya supaya anak-anak kenal namanya sagon yang legendaris dari dulu, akhirnya berinovasi dengan menggunakan coklat.

Untuk bahan yang digunakan sama seperti pembuatan sagon pada umumnya, hanya saja ditambahkan coklat. Usaha memproduksi kue sagon ini baru berjalan selama enam bulan, dari enam bulan itu juga melalui tahap uji coba, sampai benar-benar tahu berapa ukuran yang kita butuhkan untuk produksi kue sagon.
 
Noviyanti sang invotor makanan tradisional Sagon / Foto Pur
Noviyanti menjelaskan, kenapa memproduksi makanan tradisional kue sagon? Selain sebagai mahasiswi, berkeinginan mempunyai bisnis sendiri. Selain itu juga mengenalkan kepada anak-anak supaya tahu makanan sagon itu makanan tradisional dengan di inovasi supaya anak-anak lebih suka.

"Berharap bisa menjadi home industri yang besar, mengangkat teman atau warga desanya mengajak produksi bersama, menampung tenaga-tenaga kerja muda yang ini mempunyai bisnis sendiri," Ucapnya. Selasa, (19/02/2019) saat ditemui crew pituruhnews.com dirumahnya Desa Kluwung, Kecamatan Kemiri.

Pemasaran yang dilakukan oleh Novi baru melalui media sosial seperti Facebook, Whatsaap. Dan produknya sudah sampai Pontianak, Surabaya, Jakarta dengan melalui ekspedisi. "Lebih berkembang pesat produksinya, dan mempunyai rumah produksi khusus untuk sagon," Jelasnya.

Setiap produksi yang rutin satu minggu tiga kali, dan sekali produksi sebanyak dua sampai empat kilo, untuk tiap dua kilonya bisa memproduksi mencapai dua puluh empat box. Harga eceran dari sagon ini Rp.12.000,- perkemasan.(ltf)

Iklan

×
Berita Terbaru Update